Ada beberapa cabang ilmu dalam bahasa arab. Seperti halnya ilmu nahwu, ilmu shorof, balaghah ( ilmu ma’ani, ilmu bayan, ilmu badi’), ilmu arudh, ilmu qawafi, dll. Pembahasan kali ini adalah tentang ilmu arudh yang merupakan ilmu yang membangun syiir arab.
Ilmu ‘arudh ialah salah satu cabang ilmu sastra arab yang mempelajari ketukan ketukan dalam syiir arab beserta qaidahnya. Ilmu arudh sendiri sangat identik dengan Ilmu Qawafi, yang mana ilmu tersebut lebih menekankan pembahasannya pada harakat akhir bait yang entah itu berbentuk sukun, fathah, kasrah atau dhommah.
Ilmu ini di ciptakan oleh Imam Kholil bin Ahmad Alfarahidi, seorang ahli bahasa yang terkenal pada masanya. Seorang zuhud yang merupakan salah satu guru imam sibawaih, ulama’ ahli nahwu yang namanya sangat populer hingga saat ini. Beliau lahir di Oman dan tumbuh serta mencari ilmu di Kota Basrah, Irak. Beliau lahir pada tahun 100 H dan wafat pada 175 H.
SEJARAH TERBENTUKNYA ILMU ARUDH
Seperti yang telah kita ketahui, Imam Kholil bin Ahmad Al Farahidi merupakan guru Imam Sibawaih yang merupakan ulama’ ahli nahwu dan berasal dari Basrah serta pengarang kitab nahwu legendaris berjudul ุงููุชุงุจ. Sebenarnya ada juga Imam Kisai yang merupakan ahli nahwu serta salah satu imam qiroah sab’ah yang berasal dari Kota Khufah. Setelah Imam Sibawaih menciptakan ุงููุชุงุจ, kitab ini menjadi populer di kalangan pelajar pada masa itu, dan hal ini membuat banyak pelajar yang ingin menjadi murid beliau, begitu pula dengan murid-murid imam kholil yang merupakan guru dari imam sibawaih sendiri.
Hal ini akhirnya membuat imam kholil bersedih, karena beliau tidak bisa lagi menjalankan aktivitas belajar mengajar seperti biasa. Imam Kholil akhirnya pergi ke Makkah (Baitullah) untuk taqarrub dan berdoa pada Allah. Di depan Baitullah beliau meminta agar beliau di beri ilmu yang belum pernah di miliki oleh orang lain. Kemudian, ketika beliau sedang dalam perjalanan pulang menuju Kota Bashrah, beliau mendengar suara ketukan kaki kuda yang beliau tunggangi. Beliau juga mendengar suara ketukan kaki kuda yang berpapasan dengan beliau selama perjalanan kembali pulang ke Bashrah. Beliau menyadari perbedaan ketukan suara antara kuda yang beliau tunggangi dengan kuda kuda lain.
Akhirnya beliau pun terinspirasi dari ketukan suara kaki kuda kuda tersebut dan beliaupun mengarang suatu kitab yang membahas tentang ilmu ‘arudh, yang mana sebelumnya belum ada seorangpun yabg mengarang kitab tersebut. Akhirnya karya beliau pun menjadi sebuah karya yang populer dan nama beliau kembali melejit, serta banyak orangbyang ingin belajar ilmu tersebut kepada beliau.
Ada beberapa manfaat mempelajari ilmu arudh antara lain, dengan mempelajari ilmu arudh, kita dapat menghindari kerancuan satu bahar dengan bahar yang lain. Selain itu kita juga dapat membedakan antara syi’ir dan prosa.
Di dalam ilmu arudh ada 16 bahar, yang mana 15 di antaranya di temukan oleh Imam Kholil sendiri. Bahar sendiri ialah aturan atau qaidah dalam syi’ir arab. Bahar bahar tersebut antara lain : Bahar thawil, Bahar madid, Bahar basith, Bahar wafir, Bahar kamil, Bahar hazaj, Bahar rajaz, Bahar raml, Bahar sarih, Bahar munsarih, Bahar khafif, Bahar mudhori’, Bahar muqtadhab, Bahar mujtats, Bahar mutaqari
15 bahar tersebut adalah bahar yang ditemukan oleh imam kholil sendiri. Ada lagi 1 bahar yang di temukan oleh murid imam kholil, yang bernama Al Akhfasy yaitu bahar mutadarik.
Ketika kita mengkaji ilmu arudh, hal yang pertama kali kita pelajari adalah tentang taqti’ dan taf’ilah. Taqti’ ialah potongan dari syiir yang membentuk beberapa taf’ilah. Sedangkan taf’ilah ialah bagian bagian bait syiir yang tersusun dari beberapa satuan suara, dan satuan suara terbentuk dari huruf huruf taqti’.
Para ulama sepakat bahwa syiir berupa lafadz lafadz yang terkumpul dari 10 huruf yakni lam, mim, ‘ain, sin ,ta’,ya’, wawu, fa’, nun, dan alif, yang biasa di singkat menjadi lafa
Para ulama sepakat bahwa syiir berupa lafadz lafadz yang terkumpul dari 10 huruf yakni lam, mim, ‘ain, sin ,ta’,ya’, wawu, fa’, nun, dan alif, yang biasa di singkat menjadi lafadz ูู ุนุช ุณููููุง . Dari sepuluh huruf ini menghasilkan tiga macam satuan bunyi yang di sebut ุงุญุฑู ุงูุชูุทูุน (huruf huruf taqti’) yaitu sabab, watad, dan fashilah.
- Sabab
- Sabab khafif : ialah susunan dari 2 huruf yang mana 1 hurufnya berharakat dan satu hurufnya bersukun. Contoh: ููู ูุ ู ููู ุ ุงูููฐ dll
- Sabab tsaqil : ialah 2 huruf yang mana keduanya berharakat hidup. Contoh : ููููุ ู ูุนูุูููู, dll
- Watad
- Watad majmu’: ialah apa bila ada 3 huruf yang mana huruf kesatu dan kedua-nya berharakat hidup dan huruf ketiga-nya berharakat sukun. Contoh : ููููููุ ุจูููู ูุ ู ูุชูู
- Watad mafruq: ialah apabila ada 3 huruf yang huruf kesatu dan ke tiga-nya berharakat hidup sedangkan huruf kedua-nya berharakat sukun. Contoh : ุงูููููุ ุตูุงุฑูุ ู ููููู.
- Fashilah
- Fashilah shughra: ialah apabila ada 4 huruf yang huruf kesatu, dua, dan tiganya berharakat hidup sedangkan huruf ke empat-nya berharakat sukun. Contoh : ุฐูููุจูุชูุ ุนูููู ูุชู
- Fashilah kubra : ialah apa bila ada 4 huruf yang huruf ke satu, dua, dan empatnya berharakat hiduo sedangkan huruf ke tiganya berharakat sukun. Contoh ููุตูุฑูุชูุ ุงูููููุชูุdll
Dari ke enam huruf taqti’ itu akhirnya tersusun sepuluh taf’ilah antara lain:
- Watad majmu’ + sabab khafif = ููุนููููููู
- Watad majmu’+ sabab khafif+ sabab khafif = ู ูููุงุนููููููู
- Watad majmu’+ fashilah shughra = ู ูููุงุนูููุชููู
- Watad mafruq + sabab khafif + sabab khafif = ูููุงุนู ููุงุชูู
- Sabab khafif + watad majmu’ = ูููุงุนูููู
- Sabab khofif+ sabab khofif+ watad majmu’ = ู ูุณูุชูููุนููููู
- Sabab khafif + watad majmu’+ sabab khafif = ููุงุนูููุงุชููู
- Sabab tsaqil+ sabab khafif+ watad majmu’/ fashilah sughro+ watad majmu’ = ู ูุชูููุงุนููููู
- Sabab khafif+ sabab khafif+ watad mafruq = ู ูููุนูููููุงุชููู
- Sabab khafif+ watad mafruq+ sabab khafif= ู ูุณูุชูููุนู ูููู
Sejak pertama kali di kenalkan oleh Imam Kholil, ilmu arudh menjadi ilmu yang di pergunakan untuk mengukur keindahan sastra arab. Hal ini terus berlanjut hingga pertengahan abad kedua. Bahkan tidak sedikit ulama yang turut mengembangkan ilmu arudh, dan mengarang kitab kitab yang membahas tentang ilmu arudh.