Banyak manusia yang lalai dengan agama karena kesibukannya untuk saling berlomba-lomba meraih kehidupan dunia. Ada yang rakus dengan harta dan kekuasaannya, ada pula yang saling menyombongkan diri dengan harta, anak, pasangan atau kelebihan kelebihan diri lain yang dimilikinya. Juga ada yang lebih parah lagi, bukanya bersyukur malah justru merasa kurang atas nikmat yang telah Allah berikan. Apakah mereka tidak sadar bahwa semua nikamt Allah berikan akan di minta pertanggung jawaban di akhirat kelak?
Sebelum kita membahas penjelasan lebih lanjut, kita akan membahas tentang pengertian syukur terlebih dahulu. Syukur adalah salah satu hal yang menjadi bagian penting dalam hidup manusia. Ada banyak manfaat yang muncul dari rasa syukur yang di ungkapkan. Itu sebabnya penting sekali mengetahui ilmu syukur. Syukur secara istilah adalah pengakuan atas nikmat yang sudah diberikan oleh Allah. Tentu saja, pengakuan di sini bukan sekadar pengakuan saja, tetapi juga diiringi oleh sikap taat kepada Allah.
Selain definisi di atas, sebenarnya masih ada banyak definisi syukur yang diungkapkan. Tetapi, tidak semua definisi tersebut bisa mencakup makna syukur secara keseluruhan. Ada definisi yang menyebut syukur adalah mengetahui nikmat Allah dengan kerendahan hati dan rasa khusyuk. Definisi ini berdasar pada syukur lisan disertai dengan pekerjaan hati, tetapi tidak mencakup secara sikap.
Ada pula yang mendefinisikan syukur dengan memuji seraya menyebutkan kebaikannya. Definisi syukur ini tidak salah, tetapi hanya fokus pada syukur dalam ucapan saja. Padahal, justru yang berat bukan syukur di lidah atau ucapan, melainkan syukur yang hingga diwujudkan dalam prilaku sehari-hari.
Perlu ditegaskan bahwa syukur tidak cukup dengan lisan melainkan juga harus dengan tingkah laku dan hati. Rasa syukur juga dapat dinyatakan dengan mengetahui bahwa tiada pemberi nikmat selain Allah. Dengan kita mengetahui tentang macam-macam nikmat yang telah Allah berikan, seperti pada anggota-anggota tubuh dan jiwa serta segala hal yang kita perlukan dalam urusan duniawai, timbul lah rasa senang terhadap Allah dan nikmatnya serta karunia yang telah allah berikan kepada kita.
Adapun dengan hati, rasa syukur itu dinyatakn dengan menghadirkanya pada saat kita tidak melupakannya. Kemudian dapat kita nyatakan dengan banyak banyak mengucap hamdalah.
Selain itu rasa syukur dapat diwujudkan dengan cara menjadi pribadi yang bertaqwa. Menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Misalnya dengan taat menjaga sholat lima waktu, melaksanakan zakat fitrah, membaca Al-quran, menjalani puasa ramadhan dan mejauhi hal-hal yang berbau maksiat dan tercela (seperti berzina, mengonsumsi khamar, berjudi, mencuri dan perilaku buruk lainnya yang harus dijauhi).
Lantas apa saja manfaat dari syukur yang harus kita ketahui? Ada beberapa manfaat yang dapat kita peroleh saat kita bersyukur, diantarnaya akan ditambah nikmatnya. Seseorang yang selalu senantiasa mengucap syukur dengan kondisi apapun, maka Allah akan menambahkan nikmatnya. Sebaliknya orang yang banyak mengeluh dan selalu iri dengan kehidupan orang lain maka hidupnya akan semakin menderita.
وَإِذۡ تَأَذَّنَ رَبُّكُمۡ لَئِن شَكَرۡتُمۡ لَأَزِيدَنَّكُمۡ ۖ وَلَئِن كَفَرۡتُمۡ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ
“Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan, Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih. (QS. Ibrahim : 7)
Selain itu dapat diampuni dosa-dosanya. Dari Jabir ra. bahwa Rasulullah SAW. bersabda : “Allah SWT tidak memberi suatu nikmat kepada seorang hamba kemudian ia mengucapkan Alhamdulillah, kecuali Allah SWT menilai ia telah mensyukuri nikmat itu. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah yang kedua, maka Allah SWT akan memberinya pahala yang baru lagi. Apabila dia mengucapkan Alhamdulillah untuk yang ketiga kalinya, maka Allah SWT mengampuni dosa-dosanya.” (HR. Hakim dan Baihaqi)
Bersyukur adalah Hal Utama di sisi Allah Ta’ala Dari Abu Umamah ra, Rasulullah SAW bersabda : “Allah SWT tidak memberikan nikmat kepada seorang hamba, kemudian ia memuji Allah SWT atas nikmat-Nya, kecuali pujiannya itu lebih utama dari nikmat itu, meskipun kenikmatan itu besar.” (HR. Tabrani)
Dengan bersyukur kita akan disayang Allah Ta’ala. “Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. (HR. Abu Dawud).
Selain itu juga, bersyukur dapat meilipatkan pahala. Dari Abu Abdillah a.s, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Orang yang menyantap makanan dengan rasa syukur, maka dia diberi pahala, seperti orang yang berpuasa menjaga dirinya. Orang yang sehat yang mensyukuri kesehatannya, maka dia diberi pahala, orang yang menanggung penderitaan (jasmani)-nya dengan sabar. Dan orang yang memberikan dengan rasa syukur, maka dia mendapat pahala yang sama dengan orang yang menanggung kerugian dari menjaga diri”. (H.R Abu Hurairah dan al-Qudha’i)
Alangkah beruntungnya orang yang bersyukur. Karena dengan bersykur kita akan dihindarkan dari cobaan. “Apabila seorang melihat orang cacat lalu berkata (tanpa didengar oleh orang tadi) :”Alhamdulillah yang telah menyelamatkan aku dari apa yang diujikan Allah kepadanya dan melebihkan aku dengan kelebihan sempurna atas kebanyakan makhlukNya, maka dia tidak akan terkena ujian seperti itu betapapun keadaannya.” (HR. Abu Dawud)
Bersyukur juga bisa menjadi cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT . Kita ridha dengan pemberian Allah Ta’ala. Dalam urusan dunia, kita memandang orang-orang yang berada di bawah kita sehingga bisa meningkatkan rasa syukur.
“Dua hal apabila dimiliki oleh seseorang dia dicatat oleh Allah sebagai orang yang bersyukur dan sabar. Dalam urusan agama (ilmu dan ibadah) dia melihat kepada yang lebih tinggi lalu meniru dan mencontohnya. Dalam urusan dunia dia melihat kepada yang lebih bawah, lalu bersyukur kepada Allah bahwa dia masih diberi kelebihan.” (HR. Tirmidzi)
Seseorang yang kufur nikmat, selalu merasa hidupnya kurang dan iri dengan milik orang lain maka hatinya tidak akan tenang. Hatinya dipenuhi penyakit. Bahkan ia menjadi semakin jauh dari Allah Ta’ala. Berbeda dari orang yang senantiasa bersyukur. Susah ataupun senang ia tetap tersenyum dan ridha. Ia tidak memperdulikan omongan orang lain. Ini akan membuat hati lebih damai dan tenang.
“Jika engkau tidak mampu membalasnya maka doakan dia hingga engkau merasa bahwa engkau telah mensyukuri kebaikan tersebut, karena sesungguhnya Allah SWT sangat cinta kepada orang-orang yang bersyukur”. (HR. Abu Dawud).
Bersyukur juga bisa menjadi cara meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT . Kita ridha dengan pemberian Allah Ta’ala. Dalam urusan dunia, kita memandang orang-orang yang berada di bawah kita sehingga bisa meningkatkan rasa syukur.
Seseorang yang senang bersyukur biasanya pikirannya juga lebih optimis. Walau mungkin ia mengalami kegagalan atau bangkrut, ia tetap semangat dan percaya pada Allah Ta’ala. Ia menjalani hidupnya yang berkecukupan tanpa mengeluh. Sehingga itu semua pun menjadi berkah baginya. Nah! oleh karena itu kita sebagai makhluk ciptaan allah harus pandai pandai bersyukur atas nikmat allah yang telah allah berikan.