Dosa Syirik Apakah Masih bisa diampuni Allah?
Segala puji hanyalah bagi Allah, satu-satunya Rabb yang berhak disembah, tiada sekutu bagi-Nya. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasulullah, yang senantiasa mengajak umatnya untuk selalu mengesakan Allah dan meninggalkan seluruh sesembahan selain Allah. Manusia merupakan makhluk Allah yang sempurna diantara makhluk lainya. Manusia diberi oleh Allah akal untuk berfikir dan memilih mana yang baik dan mana yang benar, tetapi seringkali manusia enggan untuk menggunakan akal itu untuk berfikir dengan baik, apakah perbuatan yang dilakukan tersebut dilarang agama atau tidak.
Oleh karena itu, Allah berjanji akan melaknat orang yag berbuat kemaksiatan, kemungkaran dan kesyirikan. Sesungguhnya kesyirikan adalah dosa dan kezhaliman yang paling besar. Syirik adalah perbuatan buruk yang dilakukan seseorang untuk mempersekutukan Allah dengan sesuatu yang lain.
Syirik bisa terjadi dikarenakan beberapa faktor. Yang pertama mengagumi dan mengagungkan sesuatu, yang kedua cenderung mengimani yang konkrit dan lalai mengimani yang abstrak. Kemudian sebab yang terakhir yaitu manusia selalu dikuasai oleh nafsu dan tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya. Perbuatan syirik sendiri bukan lahir dari sikap seorang yang mengagungkan sesuatu dari kalangan sesama manusia saja, akan tetapi juga meliputi sikap mengagungkan diri sendiri.
وَٱعۡبُدُواْ ٱللَّهَ وَلَا تُشۡرِكُواْ بِهِۦ شَيۡـًٔا
Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. (QS An-Nisa’: 36)
Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya berkata, “Allah Ta’ala tidak akan mengampuni dosa syirik yaitu ketika seorang hamba bertemu Allah dalam keadaan berbuat syirik.” (Tafsir Al-Qur’an Al-‘Azhim, terbitan Dar Ibnul Jauzi, 3:129). Maksud ayat ini kata Ibnul Jauzi yaitu Allah tidak akan mengampuni pelaku syirik (musyrik) yang ia mati dalam kesyirikan (Lihat Zaad Al-Masiir, 2:103) berdoa meminta pada penghuni kubur, berdoa pada orang yang sudah mati, mencintai selain Allah sebagaimana kecintaannya pada Allah, meminta perlindungan (isti’adzah) pada selain Allah, menjadikan perantara selain Allah antara dirinya dengan Allah dan bertawakal padanya.
Syirik besar membuat pelakunya keluar dari Islam dan kekal dalam neraka, sedangkan syirik kecil tidak demikian. Syirik besar menghapuskan seluruh amalan, sedangkan syirik kecil hanya menghapus amalan yang terdapat syirik saja. Syirik besar tidaklah dimaafkan kecuali dengan taubat, sedangkan syirik kecil berada dalam masyi-ah Allah atau kehendak Allah yaitu jika dikehendaki, Allah bisa mengampuni dan jika tidak, Allah akan menyiksanya. Adapun ancaman bagi pelaku dosa syirik yaitu Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepada-Nya, jika ia meninggal dalam kemusyrikannya dan tidak bertaubat pada Allah
إِنَّ ٱللَّهَ لَا يَغۡفِرُ أَن يُشۡرَكَ بِهِۦ وَيَغۡفِرُ مَا دُونَ ذَٰلِكَ لِمَن يَشَآءُ ۚ وَمَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدِ ٱفۡتَرَىٰٓ إِثۡمًا عَظِيمًا
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barangsiapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar. (QS An-Nisa’: 48)
Dari ayat ini jelaslah bahwa syirik adalah dosa yang paling besar karena Allah SWT menerangkan bahwa Dia tidak akan mengampuni dosa syirik jika pelakunya tidak bertaubat. Hal tersebut mewajibkan hamba untuk merasa sangat takut terhadap kesyirikan. Karena kesyirikan adalah sejelek-jeleknya kejelekan, sezhalim-zhalimnya kezhaliman, merendahkan Rabb semesta alam, dan berlawanan dengan tujuan penciptaan makhluk
Ketika orang yang sudah meninggal dan dia belum bertaubat dari kesyirikan. maka tidak ada harapan baginya untuk masuk ke dalam surga, tidak ada harapan baginya untuk mendapatkan rahmat dan ampunan dari Allah SWT, tidak ada baginya kecuali adzab yang kekal dan terus-menerus di dalam neraka. Azab itu dimulai sejak ia meninggal dunia, sejak ketika ruhnya meninggalkan jasadnya, sebagaimana sabda Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
مَنْ مَاتَ وَهْوَ يَدْعُو مِنْ دُونِ اللَّهِ نِدًّا دَخَلَ النَّارَ
Barangsiapa yang mati dan ia berdo’a kepada selain Allah, maka ia akan masuk neraka. (HR. Bukhari).
Oleh karena itu para ulama berkata, “sesungguhnya neraka itu sangat dekat dari orang Musyrik.” Karena tidak ada batas antara dia dan neraka kecuali apabila ruhnya meninggalkan jasadnya, maka ia segera masuk ke dalam neraka. Dan neraka pertama yang ia masuki yaitu kuburan ia sendiri. Karena kuburan orang musyrik akan menjadi lubang dari lubang-lubang neraka.
Sesungguhnya perbuatan yang paling keras larangannya, yang merupakan lawan dari tujuan diciptakannya seorang hamba, adalah syirik. Jika dengan tauhid seorang hamba bisa merasakan puncak kebahagiaan dan menikmati segala jenis kenikmatan yang tidak terbayangkan oleh akal manusia, maka dengan syirik seorang hamba bisa terjerumus menuju dasar jurang kesengsaraan dan merasakan azab Allah yang amat keras dan tidak terbayangkan.
Oleh karena itu wajib bagi kita semua untuk merasa takut, menjauhi, dan memperingati manusia dari bahaya syirik ini. Bahaya syirik tidaklah diragukan lagi. Barangsiapa yang berbuat syirik, bersiaplah untuk merasakan kesengsaraan yang tiada akhirnya! Cukup bagi kita melihat beberapa ayat untuk melihat betapa berbahayanya syirik ini
Syirik adalah kezaliman terbesar. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar” (QS. Luqman : 13)
إِنَّ ٱلشِّرۡكَ لَظُلۡمٌ عَظِيمٌ
Surga diharamkan bagi orang musyrik. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al Maa’idah : 72)
إِنَّهُۥ مَن يُشۡرِكۡ بِٱللَّهِ فَقَدۡ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيۡهِ ٱلۡجَنَّةَ وَمَأۡوَىٰهُ ٱلنَّارُ وَمَا لِلظَّٰلِمِينَ مِنۡ أَنصَارٍ
Kesyirikan menghapus semua amal shalih yang telah susah payah dilakukan. Allah berfirman (yang artinya), “Seandainya mereka mempersekutukan Allah, niscaya lenyaplah dari mereka amalan yang telah mereka kerjakan” (QS. Al An’am : 88)
وَلَوۡ أَشۡرَكُواْ لَحَبِطَ عَنۡهُم مَّا كَانُواْ يَعۡمَلُونَ
Adakah diantara kita yang tidak ingin dosanya diampuni? Adakah diantara kita yang ingin amalan yang telah kita lakukah susah payah sia-sia belaka? Atau sudikah jika surga yang penuh kenikmatan diharamkan untuk kita karena kita berbuat syirik? Dan maukah kita menetap di neraka yang isinya hanya kesengsaraan untuk selama-lamanya?
Jika kita sudah tahu bahwa syirik adalah jurang kebinasaan dan kita wajib merasa takut terjerumus kepadanya, maka apa yang harus kita lakukan? Apa hanya duduk-duduk dan cukup merasa takut saja? Tentu tidak!
Wujudkan rasa takut kita dengan cara mempelajari tauhid dan syirik yang benar karena dengan ilmu yang benar maka kita akan tahu bagaimana mentauhidkan Allah dengan benar dan mengetahui hakikat kesyirikan sehingga kita terhindar darinya. Setelah itu peringatkanlah manusia dari bahaya kesyirikan karena inilah inti dakwah para rasul terdahulu.