Selama bulan Ramadan, setiap orang tentunya berlomba-lomba memperbanyak ibadah yang bisa mereka lakukan. Selain puasa di sianghari, bersedekah, mengaji Al-Qur’an, ibadah teraweh tentunya tak kalah baik dan utama. Berbagai kalangan, lelaki atau wanita, tua-muda, hingga anak-anak pasti ramai memenuhi masjid.
Terkadang bahkan ada yang berangkat membawa keluarga besar mereka untuk menunaikan ibadah satu ini. Tapi, perihal sholat tarawih kadang masih ada yang bertanya-tanya, yang mana yang lebih baik, 8 atau 20 rakaat?
Mayoritas ulama menilai bahwa sholat tarawih dikerjakan dalam 20 rakaat, dengan 10 kali salam (setiap dua rakaat salam), dengan 5 kali tarwihah/jedah istirahat, hal ini juga pendapat empat madzhab fiqih yang ada Hanafi, Maliki , As-Syafii, dan Habali, dan Ormas Nahdhatul Ulama di Indonesia yang memang corak fiqihnya mengambil pendapat emapat madzhab juga sangat meyakini bahwa sholat tarawih itu jumlahnya 20 rakaat.
Dan konon katanya, KH. Ahmad Dahlan yang merupakan pendiri ormas Muhammadiyah dahulunya juga tarawih 20 rakaat. Dan ternyata Masjid Al-Haram di Mekkah dan masjid An-Nabawi di Madinah sampai sekarang masih menerapkan sholat tarawih dengan 20 rakaat.
Adapun pendapat yang meyakini bahwa jumlahnya 8 rakaat plus 3 witir rata-rata sandarannya adalah hadits Aisyah ra berikut ketika beliau ditanya bagaimana sholat malamnya Rasulullah
ู ุง ูุงู ุฑุณูู ุงููู ูุฒูุฏ ูู ุฑู ุถุงู ููุง ูู ุบูุฑู ุนูู ุฅุญุฏู ุนุดุฑุฉ ุฑูุนุฉ
Aisyah ra menjawab: Bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam tidak pernah sholat malam melebihi 11 rakaat baik pada bulan ramadhan maupun pada bulan lainnya (HR. Bukhari dan Muslim)
ุนููู ุฌูุงุจูุฑู ุจููู ุนูุจูุฏู ุงูููููู ููุงูู: ุตููููู ุจูููุง ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููู ุนููููููู ููุณููููู ู ููู ุฑูู ูุถูุงูู ุซูู ูุงูู ุฑูููุนูุงุชู ููุงููููุชูุฑูุ ููููู ููุง ููุงูู ู ููู ุงููููุงุจูููุฉู ุงุฌูุชูู ูุนูููุง ููู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ููุฑูุฌูููููุง ุฃููู ููุฎูุฑูุฌู ุฅูููููููุงุ ููููู ู ููุฒููู ููู ุงููู ูุณูุฌูุฏู ุญูุชููู ุฃูุตูุจูุญูููุง
Dari Jabir bin Abadullah ra berkata: Rasulullah pernah sholat bersama kami di bulan ramadhan 8 rakaat dan witir, lalu ketika malam-malam berikutnya kami sudah berkumpul di masjid dan ternyata Rasulullah tidak keluar hingga subuh (HR. Ibnu Khuzaimah)
Jumlah ini adalah pendapat sebagian ulama diantaranya Imam Ash-Shan’ani (w.1182 H), Al-Mubarakfury (w. 1353 H) dan Syaikh Al-Albani, dalam hal ini Syaikh Al-Albani dinilai paling keras dalam mendukung pendapat 8 rakat ini. Di Indonesia pendapat ini diaminkan oleh ormas Muhammadiyah melalui keputusan dari dewan tarjihnya.
Saat Umar bin Khattab mengumpulkan jamaah tarawih 20 rakaat di Mekkah itu, dalam waktu yang hampir bersamaan para sahabat yang berada di Madinah ada yang mengerjakan sholat tarawih dengan jumlah 36 rakaat, dan jumlah ini adalah pilihan bagi imam Malik, alasannya adalah ketika para penduduk Madinah sholat tarawih dengan 20 rakaat setiap selesai dari empat rakaat mereka istirahat dengan mengerjakan thawaf mengelilingi ka’bah sebanyak tujuh putaran
Aktivitas thawaf ini mereka kerjakan sebanyak empat kali, karena memang di Madinah tidak bisa thawaf sehingga dengan alasan ingin menyamai pahala penduduk Mekkah, akhirnya penduduk Madinah menambah empat rakaat pada setiap waktu thawafnya penduduk Madinah, sehingga jadilah 36 rakaat ditambah witir setelahnya tiga rakaat maka jadilah 39 rakaat
Dan ada juga diceritakan bahwa Al-Aswad bin Mazid melaksanakan tarawih dengan 40 rakaat plus witir tujuh rakaat maka jadilah jumlahnya 47 rakaat. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah ra
ู ุง ูุงู ุฑุณูู ุงููู ูุฒูุฏ ูู ุฑู ุถุงู ููุง ูู ุบูุฑู ุนูู ุฅุญุฏู ุนุดุฑุฉ ุฑูุนุฉ
Aisyah ra menjawab: Bahwa Rasulullah shollallahu alaihi wasallam tidak pernah sholat malam melebihi 11 rakaat baik pada bulan ramadhan maupun pada bulan lainnya (HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi jika boleh disimpulkan dalam permasahan ini, penulis sepakat dengan apa yang pernah diungkapkan oleh Syaikh Ali jumuah yang pernah menuliskan:
ุงูุฅูุณุงู ูุฌุจ ูููุจุบู ุนููู ุฃู ูุนุจุฏ ุฑุจู ุทุงูุชูุ ูุนูู ูู ุญุฏูุฏ ุทุงูุชูุ ูููุณ ุนููู ุฃู ูููู ููุณู ู ุง ูุง ุชุทูู.
Bahwa harusnya setiap kita berusaha untuk beribadah/menyembah Allah sesuai dengan batas kemampuannya, tanpa harus memaksakan apa yang sebenarnya tidak kuasa dilakukan.
ููุฐูู ู ู ุตูู ุงูุซู ุงููุฉ ุซู ุฃูุชุฑ ุจุซูุงุซุ ููุง ุจุฃุณ ุจูุงุ ูู ู ุตูู ุงูุนุดุฑูู ูุฃูุชุฑ ุจุซูุงุซุ ููุง ุจุฃุณ ุจุฐููุ ูู ู ูุงู ุจุนุฏ ุฐูู ุจูููุ ูุฃุฑุงุฏ ุฃู ูุฒูุฏ ุตูุงุฉ ุงูุชูุฌุฏุ ููุง ุจุฃุณ ุจุฐูู
Bagi siapa yang mau melaksanakan sholat 8 rakaat dengan 3 witir silahkan, dan itu tidak ada masalahnya. Dan siapa yang ingin mengerjakan sholat dengan 20 rakaat dengan 3 witir itu juga tidak ada yang salah, lalu jika ada yang ingin menambah sholat lagi di malamnya, atau menambah dengan sholat tahajud itu juga tidak ada masalah.
Demikian bahwa perkara ini sangat longgar, hingga akhirnya yang terpenting bagi kita sekarang ini adalah sebisa mungkin untuk tidak meninggalkan sholat malam di malam-malam bulan ramadhan tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas sholat yang dilakukan. Karena, Siapa yang sholat malam di bulan ramadhan dengan penuh iman dan mengharap ridho Allah maka akan diampuni dosanya yang telah lalu