Sebutan Adam Insan Basyar dalam Al-Quran

Tulisan ini diambil dari sebuah kitab Qishosul Anbiya karya dari seorang ulama besar Kyai Toha Mahsun. Kitab ini dinilai sebagai rujukan sejarah terpenting dalam kajian mengenai sejarah kehidupan para nabi dan rasul, serta umat-umat terdahulu, yang dalam penuturan kisahnya didasarkan pada Al-Quran dan sabda Rasulullah SAW

Awal Mula Allah menceritakan kisah para nabi didalam Al-Qur’an berawal dari kisah nabi Adam. Didalam Al-Qur’an lafadz “ادم” Disebut sebanyak 25 kali di 25 ayat. Yaitu, didalam surah Al-Baqoroh disebut 5 kali pada ayat : 31, 33, 34, 35, 37. Didalam surah Al-Imron disebut 2 kali pada ayat : 33, 59. Didalam surah Al-Maidah disebut 1 kali pada ayat 27. Didalam surah Al-A’rof disebut 7 kali pada ayat : 11, 19, 26, 27, 31, 35, 172. Didalam surah Al-Isro’ disebut 2 kali pada ayat : 61,70. Didalam surah Al-Kahfi disebut 1 kali pada ayat 50. Didalam surah Maryam disebut 1 kali pada ayat 58. Didalam surah Toha disebut 5 kali pada ayat : 115, 116, 117, 120, 121. Dan didalam surah Yasin disebut 1 kali yaitu pada ayat 60.

Setiap kisah Nabi Adam didalam Al-Quran memang berbeda-beda di setiap ayat atau lafadznya. Hal itu bertujuan agar sang pembaca tidak bosan untuk mengulanginya. Seperti contoh pada surah Al-Baqoroh ayat 34, nabi Adam disebut dengan menggunakan lafadz , “وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَٰٓئِكَةِ ٱسْجُدُوا۟ لِاءَادَمَ“. Sedangkan didalam surah Al-A’rof ayat 11 ditulis tidak dengan menggunakan lafadz Adam. Melainkan menggunakan kosakata umum, وَلَقَدْ خَلَقْنَٰكُمْ ثُمَّ صَوَّرْنَٰكُمْ.

baca : Nabi yang Digelari Asadul Usud

Ditulis dengan berbeda pula pada surah Al-Hijr ayat 26 dengan menggunakan lafadz ” Insan”, وَلَقَدْ خَلَقْنَا ٱلْإِنسَٰنَ مِن صَلْصَٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ. Dan terdapat pula di surah Shad ayat 71, dengan tidak menggunakan lafadz Adam Melainkan dengan lafadz “Basyar”,
إِذۡ قَالَ رَبُّكَ لِلۡمَلَٰٓئِكَةِ إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن طِينٍ

Jadi didalam Al-Qur’an lafadz Adam tidak hanya ditulis dengan “Adam”, melainkan dengan lafadz lafadz selain itu, namun semua tetap memiliki maksud yang sama dan tidak sama sekali merubah isi yang terkandung dalam Al-Qur’an. Begitulah susunan ayat ayatNya, ada ayat yang panjang dan ada pula ayat yang pendek. Seperti إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن طِين. (Shad : 71) إِنِّى خَٰلِقٌۢ بَشَرًا مِّن صَلْصَٰلٍ مِّنْ حَمَإٍ مَّسْنُونٍ. ( Al-Hjir : 28 )

Bagikan artikel ini ke :