Salat Tarawih Bagi Wanita Lebih Baik di Masjid Atau di Rumah? Begini Penjelasannya

ูˆุนู† ุฃูู…ูู‘ ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุงู…ู’ุฑูŽุฃูŽุฉู ุฃูŽุจููŠ ุญูู…ูŽูŠู’ุฏู ุงู„ุณูŽู‘ุงุนูุฏููŠูู‘ ุฃูŽู†ูŽู‘ู‡ูŽุง ุฌูŽุงุกูŽุชู’ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูŽู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽุชู’ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุฅูู†ูู‘ูŠ ุฃูุญูุจูู‘ ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงุฉูŽ ู…ูŽุนูŽูƒูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุนูŽู„ูู…ู’ุชู ุฃูŽู†ูŽู‘ูƒู ุชูุญูุจูู‘ูŠู†ูŽ ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงุฉูŽ ู…ูŽุนููŠ ูˆูŽุตูŽู„ุงุชููƒู ูููŠ ุจูŽูŠู’ุชููƒู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒู ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ุงุชููƒู ูููŠ ุญูุฌู’ุฑูŽุชููƒู ูˆูŽุตูŽู„ุงุชููƒู ูููŠ ุญูุฌู’ุฑูŽุชููƒู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ุงุชููƒู ูููŠ ุฏูŽุงุฑููƒู ูˆูŽุตูŽู„ุงุชููƒู ูููŠ ุฏูŽุงุฑููƒู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒู ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ุงุชููƒู ูููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ู‚ูŽูˆู’ู…ููƒู ูˆูŽุตูŽู„ุงุชููƒู ูููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏู ู‚ูŽูˆู’ู…ููƒู ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽูƒู ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ุงุชููƒู ูููŠ ู…ูŽุณู’ุฌูุฏููŠ ู‚ูŽุงู„ูŽ ููŽุฃูŽู…ูŽุฑูŽุชู’ ููŽุจูู†ููŠูŽ ู„ูŽู‡ูŽุง ู…ูŽุณู’ุฌูุฏูŒ ูููŠ ุฃูŽู‚ู’ุตูŽู‰ ุดูŽูŠู’ุกู ู…ูู†ู’ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุธู’ู„ูŽู…ูู‡ู ููŽูƒูŽุงู†ูŽุชู’ ุชูุตูŽู„ูู‘ูŠ ูููŠู‡ู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ู„ูŽู‚ููŠูŽุชู’ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ุนูŽุฒูŽู‘ ูˆูŽุฌูŽู„ูŽู‘

Dari Ummu Humaid, isteri Abu Humaid As-Saโ€™idy, sesungguhnya beliau datang (menemui) Nabi dan bertanya: “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aku suka sholat bersama engkau”. Beliau menjawab: “Sungguh aku mengetahui bahwa engkau suka menunaikan sholat bersamaku, akan tetapi sholatmu di kamar tidurmu lebih baik dibandingkan sholatmu di ruang tengah rumahmu.

Dan sholatmu di ruang tengah rumahmu lebih baik dibandingkan sholatmu di masjid khusus rumahmu, dan sholatmu di masjid khusus rumahmu, lebih baik dibandingkan sholatmu di masjid di sekitar masyarakatmu, dan sholatmu di masjid sekitar masyarakatmu lebih baik dibandingkan sholatmu di masjidku. Kemudian dia (Ummu Humaid) minta dibangunkan baginya masjid (tempat sholat) di tempat paling ujung rumahnya dan paling gelap. Maka beliau sholat di sana sampai bertemu dengan Allah Azza Wa Jalla (wafat).” (HR. Ahmad)

Dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi Muhammad bersabda

ุตูŽู„ุงูŽุฉู ุงู„ู’ู…ูŽุฑู’ุฃูŽุฉู ููู‰ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ูŽุง ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ุงูŽุชูู‡ูŽุง ููู‰ ุญูุฌู’ุฑูŽุชูู‡ูŽุง ูˆูŽุตูŽู„ุงูŽุชูู‡ูŽุง ููู‰ ู…ูŽุฎู’ุฏูŽุนูู‡ูŽุง ุฃูŽูู’ุถูŽู„ู ู…ูู†ู’ ุตูŽู„ุงูŽุชูู‡ูŽุง ููู‰ ุจูŽูŠู’ุชูู‡ูŽุง

Sholat seorang wanita di rumahnya lebih utama baginya daripada sholatnya di pintu-pintu rumahnya, dan sholat seorang wanita di ruang kecil khusus untuknya lebih utama baginya daripada di bagian lain di rumahnya (HR. Abu Daud)

Dari Ummu Salamah, Rasulullah bersabda

ุฎูŽูŠู’ุฑู ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏู ุงู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกู ู‚ูŽุนู’ุฑู ุจููŠููˆุชูู‡ูู†ูŽู‘

Sebaik-baik masjid bagi para wanita adalah ruangan di rumah-rumah mereka.(HR. Ahmad)

Dari Salim bin Abdullah bin Umar bahwasanya Abdullah bin Umar berkata, Aku mendengar Rasulullah bersabda,

ู„ุงูŽ ุชูŽู…ู’ู†ูŽุนููˆุง ู†ูุณูŽุงุกูŽูƒูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏูŽ ุฅูุฐูŽุง ุงุณู’ุชูŽุฃู’ุฐูŽู†ูŽู‘ูƒูู…ู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง

Janganlah kalian menghalangi istri-istri kalian untuk ke masjid. Jika mereka meminta izin pada kalian (HR. Muslim)

ุฅุฐุง ุงุณุชุฃุฐู†ุช ุฃุญุฏูƒู… ุงู…ุฑุฃุชู‡ ุฅู„ู‰ ุงู„ู…ุณุฌุฏ ูู„ุง ูŠู…ู†ุนู‡ุง

jika istri kalian meminta izin untuk ke masjid maka janganlah dihalangi (HR. Bukhari dan Muslim)

ุนูŽู†ู ุงุจู’ู†ู ุนูู…ูŽุฑูŽุŒ ู‚ูŽุงู„ูŽ: ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ: ู„ูŽุง ุชูŽู…ู’ู†ูŽุนููˆุง ู†ูุณูŽุงุกูŽูƒูู…ู ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏูŽ ูˆูŽุจููŠููˆุชูู‡ูู†ูŽู‘ ุฎูŽูŠู’ุฑูŒ ู„ูŽู‡ูู†ูŽู‘

Dari Ibnu Umar ra, dari Nabi shallallaahu alaihi wasallam beliau bersabda : Janganlah kalian melarang wanita-wanita kalian untuk pergi ke masjid-masjid, akan tetapi rumah-rumah mereka lebih baik bagi mereka (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ath-Thabarani)

Dari Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda:

ุงุฆู’ุฐูŽู†ููˆุง ู„ูู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกู ุจูุงู„ู„ูŽู‘ูŠู’ู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏู

Izinkanlah untuk para perempuan pergi ke masjid di malam hari (HR. Bukhari dan Muslim)

Demikian beberapa hadits terkait sholatnya perempuan di rumah atau di masjid, baik sholat wajib maupun sholat sunnah. Pada intinya Rasulllah secara zhahir teks memberikan jawaban ganda perihal ini, dimana perempuan baiknya sholat di rumah namun jangan dihalangi jika ingin sholat di masjid, bahkan untuk sholat yang dilakukan di malam hari pun Rasulullah memberikan petuanya untuk juga tidak dilarang, walaupun sekali lagi baiknya di rumah.

Memang ini kaidah dasarnya bahwa baiknya memang perempuan tidak sering berada diluar kecuali untuk kepentingan yang sangat mendesak. Bahkan untuk sholat pun tetap baiknya di rumah, lebih aman wudhunya, lebih terjaga buat ganti pakaian, lebih nyaman jika sewaktu-waktu butuh ke kamar mandi/toilet, dst.

Bukan bermaksud menghalangi perempuan berekspresi di luar, apalagi menghinakan perempuan dengan kaidah dasar ini, tapi begitulah adanya bahwa memang tabiat perempuan itu sendiri menghendaki bahwa mereka tidak bisa disamakan persis dengan dengan tabiat laki-laki.

Kemungkinan dampak negatif dari keberadaan perempuan diluar rumah memang tidak bisa dipungkiri, terlebih dalam urusan pergaulan lawan jenis, dimana perempuan biasanya menjadi pusat perhatian laki-laki yang memang memiliki kecendrungan kesana, belum lagi dalam kenyataannya terlalu banyak perempuan yang menjadi korban, baik korban kecopetan, korban hati, korban kehormatan, hingga korban pembunuhan.

Fenomena remaja putri yang sering ke masjid di malam hari juga patut diwaspadai, karena khawatirnya bukannya pahala yang dipereoleh dari masjid justru yang didapat adalah pacar/teman kencan baru. Dan ini juga salah satu negatifnya yang harus dibenarkan.

Keberadaan perempuan di rumah itu sebagai sebuah jalan kehati-hatian agar hal-hal diatas tidak terjadi. Apalagi jika sudah memiliki suami dan anak, sudah barang tentu suami ingin diurus layaknya anak-anak diurus. Terlebih dibulan puasa ini biasanya suami dan anak banyak maunya, ingin disiapkan menu berbuka dan sahur yang variatif, hingga rumah yang selalu harus dalam keadaan rapi dan kinclong, karena tidak semua sanggup dan mau untuk memanggil pembantu rumah tangga.

Namun Rasulullah juga tidak menutup kemungkinan untuk perempuan sholat di luar rumah, oleh karenanya dari beberapa hadits diatas tetap ada pesan bahwa jika memang perempuan benar-benar ingin sholat di masjid kiranya jangan dihalangi, terlebih jika sudah ngomong/izin dengan baik-baik. Bahkan dalam riwayat Imam Al-Bukhari dan Muslim, Rasulullah dengan tegas menyatakan:

ุงุฆู’ุฐูŽู†ููˆุง ู„ูู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกู ุจูุงู„ู„ูŽู‘ูŠู’ู„ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽุณูŽุงุฌูุฏู

Izinkanlah untuk para perempuan pergi ke masjid di malam hari (HR. Bukhari dan Muslim)

Para ulama menggaris bawahi kata al-lail/malam yang dimaksud oleh hadits diatas, bahwa izin tersebut untuk sholat isyak dan subuh dimana waktu malam terbentang diantara keduanya. Dengan demikian sudah barang tentu bahwa sholat tarawih termasuk didalamnya. Jika malam saja hendaknya dizinkan maka jika untuk sholat disiang hari juga hendaknya diberi izin.

Walaupun oleh sebagian ulama Hanafiyah memahami teks hadits tersebut apa adanya. Imam Ibnu Hajar menuliskan pendapat tersebut didalam kitabnya Fath al-Bari

ูˆูŽู‚ุฏ ุนูƒุณ ู‡ูŽุฐูŽุง ุจุนุถ ุงู„ู’ุญูŽู†ูŽูููŠูŽู‘ุฉ ููŽุฌุฑู‰ ุนู„ู‰ ุธูŽุงู‡ุฑ ุงู„ู’ุฎูŽุจูŽุฑ ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุงู„ุชูŽู‘ู‚ู’ูŠููŠุฏ ุจูุงู„ู„ูŽู‘ูŠู’ู„ู ู„ูƒูŽูˆู† ุงู„ู’ููุณูŽู‘ุงู‚ ูููŠู‡ู ูููŠ ุดุบู„ ุจูุณู‚ู‡ู… ุจูุฎูู„ูŽุงู ุงู„ู†ูŽู‘ู‡ูŽุงุฑ ููŽุฅูู†ูŽู‘ู‡ูู… ูŠู†ุชุดุฑูˆู† ูููŠู‡ู

Bahwa izin tersebut hanya boleh diberikan untuk waktu malam, bukan diwaktu siang, karena pada malam hari biasanya para fussaq/penjahat itu sibuk dengan kefasikannya dimalam hari, dan jika siang mereka bertebaran dimana-mana

Tentunya pemahaman ini tidak bisa disalahkan begitu saja, sama halnya juga tidak bisa dibenarkan begitu saja. mungkin pada zaman tersebut tabiat penjahat berbeda dengan tabiat penjahat modern yang siang malam sibuk mengganggu ketentraman masyarakat. Setidaknya ada beberapa kebaikan yang juga bisa didapat dari hadirnya perempuan di masjid

Pertama, menghilangkan kebosanan. Hidup dua puluh empat jam dengan seabrek pekerjaan rumah tangga yang tidak pernah ada hentinya sudah pasti akan membuat jiwa bosan. Apalagi jika hidup dirumah kontrakan yang sempit. Mungkin hadir di masjid bisa menjadi obat melepas kelelahan dan juga untuk menghirup udara lebih segar, agar semangat hidup kembali lagi.

Kedua, mendengar Al-Quran. Keberadaan istri yang selalu ditinggal suami sholat di masjid mungkin juga membuat istri rindu mendengar langsung tilawah Al-Quran dari imam, apalagi jika ternyata di rumah tidak ada yang mampu membaca Al-Quran dengan fasih. Mendengarkan Al-Quran juga menjadi obat tersendiri bagi jiwa, jika ikhlas mendengarkannya tidak sedikit jiwa tersentuh dengan ayat-ayat yang dibaca oleh imam masjid

Ketiga, menambah ilmu. Mengurus rumah tangga membuat sebagian besar perempuan tertinggal banyak hal, apalagi untuk menelaโ€™ah kitab-kitab, karenanya kehadiran perempuan di masjid dengan beragam aktivitas ta’lim yang ada didalamnya juga bisa membantu menambah ilmu dan wawasan agama bagi mereka

Keempat, ibadah lebih semangat. Tidak bisa dipungkiri bahwa sholat dirumah sendirian itu lebih cepat bosan, cepat ngantuk, dan sholatnya kadang apa adanya. Berbeda yang dirasa jika sholat berjamaah di masjid dengan mengikut imam yang bacaannya standar, tartil, dan lebih semangat dengan kehadiran jamaah lainnya.

Kelima, mendapat teman baru. Dengan berjamaah di masjid para perempuan bisa bertemu dengan tetangga kiri dan kanan yang mungkin sebelumnya belum saling kenal, hingga akhirnya mendapat teman dan sahabat baru.

Walhasil, bagi perempuan memang baiknya sholat tarawih dirumah, tapi jangan dihalangi jika ingin sholat di masjid, karena didadalamnya ada juga kebaikan, asalkan ke masjid dengan menutup aurat, tidak bersolek/memakai wewangian yang berlebihan dan tentunya mendapat izin suami atau orang tua, serta tidak melanggar adab-adab keluar rumah lainnnya.


Bagikan artikel ini ke :