Nabi Idris AS merupakan kakek bapak Nabi Nuh AS (menurut hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari. Nabi idris adalah keturunan dari Yarid bin Mahlail bin Qoinan bin Ayush bin Syits bin Adam عليه السلام . Setelah adanya nabi Syits kemudian Allah mengangkat nabi idris menjadi utusanNya.
Nabi Idris adalah nabi yang banyak menerima bermacam-macam ilmu pengetahuan, seperti yang dipelajari orang di zaman sekarang. Nabi idris adalah orang yang pertama kali memahami ilmu tata busana, ilmu falaq, dan ilmu jurnalistik yang menggunakan pena. Dan Nabi Idris mendapatkan 30 Shalifah yang berisi petunjuk untuk disampaikan kepada ummatnya (Keturunan Qabil yang durhaka kepada Allah).
Beliau pulalah orang yang mula-mula pandai merancak kuda, ilmu bintang, berhitung, menjahit (sedangkan sebelum itu manusia memakai pakaian kulit). Kepandaian manusia tentang berhitung, ilmu bintang, berperang, bukanlah berasal dari orang Barat, tetapi berasal dari orang Islam.
baca : Pasrah Tidak Bisa Dipelajari
Didalam hadits Isro’ diceritakan, ketika nabi Muhammad menjalankan mi’roj ke langit ke tujuh dan hendak bertemu dengan Allah, beliau bertemu dengan nabi Idris pada langit keempat. Allah telah memberikan derajat yang tinggi kepada Nabi Idris AS, sebagaimana Firman Allah dalam surat Maryam
وَٱذۡكُرۡ فِى ٱلۡكِتَٰبِ إِدۡرِيسَ إِنَّهُۥ كَانَ صِدِّيقًا نَّبِيًّا وَرَفَعۡنَٰهُ مَكَانًا عَلِيًّا
(Dan ceritakanlah kisah Idris di dalam Alquran) Nabi Idris adalah buyut Nabi Ibrahim atau ayah kakek Nabi Nuh (Sesungguhnya ia adalah seorang yang sangat membenarkan dan seorang nabi). (Dan Kami telah mengangkatnya ke martabat yang tinggi) ia masih tetap hidup sampai sekarang bertempat di langit keempat atau keenam, atau ketujuh atau berada di dalam surga. Ia dimasukkan ke dalam surga setelah terlebih dahulu mencicipi rasanya mati lalu dihidupkan kembali, setelah itu ia tidak mau keluar lagi dari dalam surga. (tafsir Jalalain)
Terdapat suatu hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dalam sahihnya yang berisi, Dari Anas bin Malik: “Ketika Nabi Muhammad dan Jibril melalui suatu tempat pada malam Isra’ Mi’raj, Beliau telah bertemu dengan Nabi Idris yang menyambut dengan ucapannya:” Selamat datang Nabi yang salih dan saudara yang salih”. Maka Nabi Muhammad bertanya:” Siapakah dia?”. Malaikat Jibril menjawab:” Dialah Idris”. Nabi Idris diberi gelar “Asadul Usud”(Singa dari segala singa).
baca : Akhlaq Imam An-Nawawi Terhadap Pencuri
Nabi Idris ditinggikan derajatnya oleh Allah, karena beliau orang yang sangat sabar dan bertakwa kepada Allah. Allah berfirman
وَإِسۡمَٰعِيلَ وَإِدۡرِيسَ وَذَا ٱلۡكِفۡلِ كُلٌّ مِّنَ ٱلصَّٰبِرِينَ وَأَدۡخَلۡنَٰهُمۡ فِى رَحۡمَتِنَآ إِنَّهُم مِّنَ ٱلصَّٰلِحِينَ
(Dan) ingatlah kisah (Ismail, Idris dan Zulkifli. Semua mereka termasuk orang-orang yang sabar) di dalam menjalankan ketaatan kepada Allah dan menjauhi kedurhakaan kepada-Nya. (Kami telah memasukkan mereka ke dalam rahmat Kami) yakni kenabian. (Sesungguhnya mereka termasuk orang-orang yang saleh) orang-orang yang mensyukuri rahmat Kami.
Dinamakan Zulkifli karena ia telah menyanggupi akan melakukan puasa di siang hari dan beribadah pada malam harinya, serta ia berjanji akan memutuskan peradilan di antara orang-orang dan tidak akan marah. Kemudian ternyata ia memenuhi apa yang telah dijanjikannya itu. Nabi Idris tidak pernah sekalipun lalai dalam mengingat Allah , walauplun sedang sibuk menghadapi keseharian beliau, Karena Nabi Idris banyak mempelajari kitab-kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Adam.