Memahami Terjemahan Al-Qur’an

Hampir semua orang yang beragama islam pasti akan mendapatkan kesulitan dalam mencerna serta membedah isi terjemahan dari kitab suci Al-Qur’an. Ada banyak sebab yang membuat kita sulit. Salah satunya karena terjemahan Al-Qur’an itu memang tidak pernah mampu menjelaskan isi kandungan Al-Qur’an. Sebab ayat-ayat Al-Qur’an menggunakan bahasa Arab yang sangat istimewa. Hampir tidak ada satu pun bahasa di dunia ini yang mampu menyetarai kekuatan dan kemampuan bahasa Arab.

Tiap kata dalam ayat Al-Qur’an sesungguhnya merupakan pilihan Allah yang bukan asal ucap dan bukan asal tertulis. Allah SWT punya alasan yang sangat kuat untuk berfirman dengan lafadz itu, sehingga masing-masing kata sesungguhnya menyimpan pesan yang sarat. Belum lagi pilihan susunan kata hingga terangkai menjadi lantunan ayat nan indah, semuanya menyimpan pesan dan informasi yang padat dan spesifik.

Terjemahan bahasa Indonesia atau apapun bahasa yang dikenal umat manusia, terlalu sempit untuk bisa menguak pesan yang terselip di dalam tiap potongan ayat. Untuk itu kita semua membutuhkan tafsir, bukan buku terjemahan. Tafsir adalah penjelasan dari tiap-tiap potongan ayat yang ada di dalam Al-Qur’an. Para ahli tafsir yang biasa disebut mufassir tidak habis-habisnya menguak semua pesan Al-Qur’an.

baca : Kenapa Turunnya Al-Quran Diperingati Setiap 17 Ramadhan?

Tercatat berjuta lembar halaman tafsir pernah disusun oleh para ulama. Dari masing-masing tafsir itu, ada yang menekankan pada keindahan bahasa atau rahasia tiap kata, ada yang menekankan aspek hukum fiqih, ada yang menekankan aspeksosial, politik, ekonomi, bahkan ada juga yang menekankan aspek ilmu pengetahuan.

Sayangnya, tafsir dalam bahasa Indonesia masih bisa dihitung dengan jari. Salah satunya yang paling legendaris adalah karya Prof. Quraish Shihab, berupa 30 jiilid yang diberi nama Tafsir Al-Misbah. Selebihnya adalah kitab tafsir tebal-tebal dalam bahasa Arab.

Tetapi yang menarik, justru yang berbahasa Arab ini sekarang sudah mulai dipublish di banyak situs Islam. Sehingga siapaun dan kapanpun bila ingin mendapatkan referensi tafsir, bisa cari di internet 24 jam sehari. Asalkan paling tidak bisa bahasa Arab dan punya dasar-dasar pengetahuan tentang ilmu tafsir.

baca : Apa itu Ilmu Qiraat?

Para ustadz dan ulama saat ini boleh dibilang tidak perlu lagi menghabiskan dana untuk mengoleksi berjilid-jilid kitab tafsir di rumahnya yang sempit. Cukup buka internet dan masukkan kata yang dibutuhkan, semua akan tampil dalam hitungan detik. Semua permasalahan tentang ayat-ayat Al-Qu’ran akan terjawab dengan jelas dan tegas bila merujuk kepada kitab tafsir. Bahkan terjemahan Al-Qur’an itu tidak pernah terbit kecuali setelah team penerjemahnya membaca dulu sekian banyak kitab tafsir.

Bagikan artikel ini ke :