Semua manusia pasti merasakan suatu perasaan yang kadang membuat orang tersebut ingin menyerah. Apalagi kalau bukan sedih namanya. Kesedihan yang datang terkadang diawali karena kekecewaan. Entah itu kecewa dengan teman, orang tua, saudara atau kecewa dengan diri sendiri. Bahkan ada juga sebagian orang yang kecewa dengan Allah. mereka kecewa dengan ketetapan Allah yang tidak sesuai dengan keinginan mereka. Ketetapan yang telah Allah tentukan tidak sesuai dengan apa yang mereka harapkan.
Mereka kecewa karena mereka merasa selalu diberi ujian oleh Allah dan tidak pernah diberi nikmat oleh Allah. Tahukah kalian bahwa hal itu adalah pemikiran yang salah? Dalam Al-Qur’an dijelaskan dalam surah Ali Imton ayat 139
وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحۡزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلۡأَعۡلَوۡنَ إِن كُنتُم مُّؤۡمِنِينَ
Janganlah kamu merasa lemah dan janganlah pula kamu bersedih hati sebab kamu palingi tinggi derajatnya jika kamu orang beriman.
Dalam ayat tersebut sudah di jelaskan bahwa jika kita orang yang beriman, kita tidak boleh mersa lemah dan bersedih hati. Mengapa demikian??? Hal ini karena orang yang beriman adalah orang yang memiliki derajat paling tinggi dari pada makhluk ciptaan Allah yang lain. Oleh karena itu jika kita merasa bahwa kita termasuk orang yang beriman kita tidak boleh merasa lemah hanya karna masalah yang telah menimpa kita.
Kita harus selalu merasa yakin bahwa Allah selalu bersama kita, Allah selalu membantu kita setiap dalam kesulitan selama kita berada di jalan yang benar. Sselain itu sedih adalah hal yang sama sekali tidak memiliki manfaat. Saat kita bersedih, kita tidak mampu mendatangkan kemanfaatan ataupun menolak kemudhorotan dengan kesedihan tersebut. Dan juga saat kita sedih karena hal hal yang tidak berguna, hal itu sama dengan menyia-nyiakan umur.
Sedih yang diperbolehkan ialah sedih karena kita gagal menjadi seorang hamba yang baik. Kita bersedih karena dosa yan telah kita perbuat. Kita merasa sedih karena kita melanggar apa yang telah di larang oleh Allah. kita menangisi kesalahan kesalahan kita karena kita gagal menjadi hamba yang bertaqwa, itu baru sedih yang diperbolehkan.
Namun, disamping kita merasa sedih kita juga harus segera bertobat, memohon ampun pada Allah atas dosa yang telah kita perbuat , dan berjanji tidak melakukan kesalahan tersebut untuk yang kedua kalinya. percuma jika kita hanya bersedih dan tidak mau bertobat.
Lantas bagaimana cara agar kita mampu menghilangkan kesedihan yang kita rasakan ? Ada beberapa cara yang dapat kita lakukan, diantaranya selalu ingat bahwa Allah bersama kita. Seberat apapun kesulitan dan kesedihan yang dirasakan, kita tidaklah sendiri. Dan tidak ada yang perlu dikhawatirkan jika Allah bersama kita. Dia lah pemilik segalanya di dunia ini. Dia Maha Kuasa atas segala sesuatunya. Dia Maha Penyayang dan Maha Pengasih. Allah tidak akan membiarkan hambanya berlarut dalam kesulitan. Di balik kesulitan pasti ada kemudahan. Dengan mengingat Allah akan membuat hati menjadi tenteram.
أَلَا بِذِكۡرِ ٱللَّهِ تَطۡمَئِنُّ ٱلۡقُلُوبُ
hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenteram. (QS Ar-Ra’d: 28)
Cara menghilangkan kesedihan menurut Islam lainnya adalah memuji Allah dengan berdzikir. Tidak hanya berharap pahala, akan tetapi berdzikir juga dapat membuat hati menjadi tenang. Sehingga kesedihan akan mereda. Adapun dzikir yang dapat kita lakukan adalah “laa Haula wala quwwata Illa Billah” dan “hasbunallah wa ni’mal waqil.” Bacaan dzikir tersebut tidak lain adalah untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT.
Yang ketiga adalah dengan memperbanyak istighfar. Sudah sangat lumrah di kalangan masyarakat apabila terjadi sesuatu yang bersangkutan dengan emosi biasanya kita disarankan untuk beristighfar. Karena dengan beristighfar dapat menenangkan hati yang sedang kacau, seperti bersedih. Selain itu dengan istigfar kita juga bisa mengurangi dosa yang kita perbuat.
Selain itu, ketika kita dalam keadan sedih kita disunahkan untuk melakukan sholat. Sholat merupakan bentuk komunikasi kita kepada Allah SWT. Ketika kita memiliki masalah, mengadukannya kepada Allah adalah hal yang tepat. Meski kita tidak bisa berkomunikasi kepada Allah selayaknya berkomunikasi kepada manusia, akan tetapi percayalah bahwa Allah mendengar dan melihat kita. Dia akan memberikan solusi atas permasalahan yang kita hadapi dengan caranya sendiri. Selain itu, shalat juga dapat membuat hati menjadi lebih tenang.
Ketika Rasullullah mendapati Abu Umamah Ra. sedang bersedih di dalam masjid, beliau mengajarkan sebuah doa kepada Abu Umamah untuk menghilangkan kesedihannya.
اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْهَمِّ وَالْحُزْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْعَجْزِ وَالْكَسَلِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَالْبُخْلِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ غَلَبَةِ الدَّيْنِ وَقَهْرِ الرِّجَالِ
“Ya Allah, aku memohon perlindungan dengan-Mu daripada keluh kesah dan kesedihan, rasa lemah dan kemalasan. Aku memohon perlindungan dengan-Mu daripada sifat penakut dan kebakhilan. Dan aku memohon perlindungan dengan-Mu dari beban hutang dan dikuasai seseorang” (HR. Abu Daud)
Membaca Al Qur’an juga menjadi salah satu cara menghilangkan kesedihan menurut Islam. Al Qur’an dapat dibaca kapan saja. Tidak ada waktu-waktu tertentu untuk membacanya. Baik ketika merasa senang atau sedih, maupun saat merasa lapang ataupun sulit. Al Qur’an memiliki mukjizat yang sangat luar biasa. Selain akan mendapatkan pahala, membaca Al Qur’an juga dapat membuat hati menjadi tenang. Kesedihan yang kita rasakan akan terobati dengan membaca Al Qur’an.
Di balik sebuah peristiwa, pasti ada hikmahnya. Berpikir positif dan ambil lah hikmahnya. Dengan begitu kita akan belajar untuk memahami apa yang telah diberikan oleh Allah kepada kita meskipun itu terasa buruk. Allah Maha baik, pasti Dia selalu memberikan yang terbaik untuk kita.
Terkadang kita lupa bahwa hidup di dunia ini hanyalah sementara. Dan tanpa disadari dunia ini menjadi tujuan hidup kita. Padahal kehidupan yang sebenarnya baru akan kita jalani setelah meninggal nanti, yakni di akhirat. Dengan menyandarkan hidup kita pada akhirat kita akan lebih lapang dada ketika diberi cobaan oleh Allah SWT.
Melakukan hal yang dapat membuat hati senang tentu akan dapat meringankan beban atau kesedihan yang tengah kita rasakan. Bahkan kita dapat melupakan beban atau kesedihan tersebut. Adapun hal-hal positif yang dapat kita lakukan di saat sedih misalnya melakukan hobi, berkumpul bersama teman, menghadiri majelis taklim atau lain sebagainya.
Terkadang kita merasa sedih karena tidak bisa seperti orang lain. Mereka memiliki kecukupan dan dapat melakukan hal yang lebih dari kita, misal memiliki barang mewah, status sosial yang lebih baik atau kehidupan yang mapan. Perlu kita sadari betapa beruntungnya diri kita. Lihatlah orang-orang di sekeliling kita. Masih banyak orang yang kurang beruntung daripada kita. Janganlah bersedih. Jadikanlah itu sebagai acuan dan semangat untuk mendapatkan hal yang lebih baik.
Harta, kekayaan, atau status sosial tidak dapat dijadikan sandaran hidup. Apabila kita menyandarkan hidup pada hal-hal tersebut hanya akan menimbulkan kekecewaan hingga kita bersedih. Bersandar pada Allah adalah sebuah pilihan terbaik dan Allah tidak akan pernah mungkin mengecewakan hamba-hamba-Nya yang taat kepada-Nya. Kerjakan perintah-Nya dan berpasrah kepada Allah. Niscaya kebahagiaan akan datang kepada kita.
Segala sesuatu yang terjadi di dunia ini adalah atas kehendak Allah SWT. Penilaian baik dan buruk suatu peristiwa yang menimpa kita adalah diri kita sendiri. Oleh karena itu, percayalah bahwa Allah senantiasa memberikan kebaikan kepada kita. Dan hendaklah kita menyandarkan segalanya kepada Allah agar tidak menimbulkan kekecewaan. Karna bisa saja kesedihan yang menimpa kita adalah teguran dari allah agar kita semakin mendekat kepadanya.