Hidup ini tidak lepas dari cobaan dan ujian, bahkan cobaan dan ujian merupakan sunnatullah dalam kehidupan. Manusia akan diuji dalam kehidupannya, baik dengan perkara yang tidak disukainya, atau bisa pula pada perkara yang menyenangkannya. Allah berfirman,
كُلُّ نَفۡسٍ ذَآئِقَةُ ٱلۡمَوۡتِ ۗ وَنَبۡلُوكُم بِٱلشَّرِّ وَٱلۡخَيۡرِ فِتۡنَةً ۖ وَإِلَيۡنَا تُرۡجَعُونَ
Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Kami akan mengujimu dengan keburukan dan kebaikan sebagai cobaan (yang sebenar-benarnya). Dan hanya kepada Kami-lah kamu dikembalikan. (QS Al Anbiyaa’: 35).
Sahabat Ibnu Abbas yang diberi keluasan ilmu dalam tafsir Al Qur’an menafsirkan ayat ini, “Kami akan menguji kalian dengan kesulitan dan kesenangan, kesehatan dan penyakit, kekayaan dan kefakiran, halal dan haram, ketaatan dan kemaksiatan, petunjuk dan kesesatan.” (Tafsir Ibnu Jarir). Dari ayat ini, kita tahu bahwa berbagai macam penyakit juga merupakan bagian dari cobaan Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Namun, di balik cobaan ini terdapat berbagai rahasia/hikmah yang tidak dapat dinalar oleh akal manusia.
Sakit Menjadi Kebaikan Bagi Seorang Muslim Jika Dia Bersabar
عَجَبًا لأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ ذَاكَ لأَحَدٍ إِلاَّ لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ
Rasulullah bersabda, Sungguh menakjubkan perkara seorang mukmin, sesungguhnya semua urusannya merupakan kebaikan, dan hal ini tidak terjadi kecuali bagi orang mukmin. Jika dia mendapat kegembiraan, maka dia bersyukur, dan itu merupakan kebaikan baginya, dan jika mendapat kesusahan, maka dia bersabar, dan ini merupakan kebaikan baginya. (H.R. Muslim).
Sakit Akan Menghapuskan Dosa
Penyakit merupakan sebab pengampunan atas kesalahan-kesalahan yang pernah engkau lakukan dengan hati, pendengaran, penglihatan, lisan, dan dengan seluruh anggota tubuhmu. Terkadang penyakit itu juga merupakan hukuman dari dosa yang pernah dilakukan. Sebagaimana firman Allah
وَمَآ أَصَٰبَكُم مِّن مُّصِيبَةٍ فَبِمَا كَسَبَتۡ أَيۡدِيكُمۡ وَيَعۡفُواْ عَن كَثِيرٍ
Dan apa saja musibah yang menimpamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).(QS Asy-Syuura: 30).
مَا يُصِيبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيئَةً
Rasulullah bersabda, Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya, (HR. Muslim).
Sakit Akan Membawa Keselamatan dari Api Neraka
Rasulullah bersabda, Janganlah kamu mencaci-maki penyakit demam, karena sesungguhnya (dengan penyakit itu) Allah akan menghapuskan dosa-dosa anak Adam sebagaimana tungku api menghilangkan kotoran-kotoran besi. (HR Muslim).
Oleh karena itu, tidak boleh bagi seorang mukmin mencaci-maki penyakit yang dideritanya, menggerutu, apalagi sampai berburuk sangka pada Allah dengan musibah sakit yang dideritanya. Bergembiralah wahai saudaraku,
إن الحمى من فيح جهنم
sesungguhnya Rasulullah bersabda, Sakit demam itu menjauhkan setiap orang mukmin dari api neraka. (HR Al Bazzar, sahih).
Sakit Akan Mengingatkan Hamba Atas Kelalaiannya
Sesungguhnya di antara hikmah penyakit dan musibah adalah mengembalikan seorang hamba yang tadinya jauh dari mengingat Allah agar kembali kepada-Nya. Biasanya seseorang yang dalam keadaan sehat wal afiat suka tenggelam dalam perbuatan maksiat dan mengikuti hawa nafsunya, dia sibuk dengan urusan dunia dan melalaikan Rabb-nya. Oleh karena itu, jika Allah mengujinya dengan suatu penyakit atau musibah, dia baru merasakan kelemahan, kehinaan, dan ketidakmampuannya di hadapan Rabb-nya. Dia menjadi ingat atas kelalaiannya selama ini, sehingga ia kembali pada Allah dengan penyesalan dan kepasrahan diri.
Ibnu Jarir menjelaskan firman Allah
وَلَقَدۡ أَرۡسَلۡنَآ إِلَىٰٓ أُمَمٍ مِّن قَبۡلِكَ فَأَخَذۡنَٰهُم بِٱلۡبَأۡسَآءِ وَٱلضَّرَّآءِ لَعَلَّهُمۡ يَتَضَرَّعُونَ
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus (para rasul) kepada umat-umat sebelummu, kemudian Kami siksa mereka dengan (menimpakan) kesengsaraan dan kemelaratan, supaya mereka memohon (kepada Allah) dengan tunduk merendahkan diri. (QS Al Anam: 42),
Yaitu supaya mereka mau tunduk kepada-Ku, memurnikan ibadah kepada-Ku, dan hanya mencintai-Ku, bukan mencintai selain-Ku, dengan cara taat dan pasrah kepada-Ku (Tafsir Ibnu Jarir).
إذا أحَبَّ اللهُ قومًا ابْتلاهُمْ
Cobaan dan penyakit merupakan tanda kecintaan Allah kepada hamba-Nya. Rasulullah bersabda, Sesungguhnya Allah jika mencintai suatu kaum, maka Dia akan memberi mereka cobaan. (HR Tirmidzi, sahih). Ya Allah, anugerahkanlah kepada kami keyakinan dan kesabaran yang akan meringankan segala musibah dunia ini. Aamiin.
Untukmu yang Bertahun Sakitnya
Katakan pada mereka yang terkena sakit kronis dengan prognosis buruk,
Engkau bisa menghadap Allah dengan tanpa dosa sama sekali, setiap sakit dan nyeri yang mengantarkan kepada kematianmu adalah penghapus dosamu.
Katakan pada mereka yang terpukul dengan diagnosa kanker stadium IV, hibur mereka yang terkena penyakit AIDS dan sudah bertaubat. Nabi bersabda, “Cobaan akan selalu menimpa seorang mukmin dan mukminah, baik pada dirinya, pada anaknya maupun pada hartanya, sehingga ia bertemu dengan Allah tanpa dosa sedikitpun.”
Syaikh Al-Mubarakfuri menjelaskan, “Tidak ada padanya dosa sama sekali karena hilang akibat ujian berupa musibah.” Pantas saja kelak di hari kiamat orang yang sehat akan berangan-angan menjadi orang yang sakit dan ditimpa ujian di dunia agar kedudukan mereka di akhirat menjadi tinggi.
Nabi bersabda, “Manusia pada hari kiamat menginginkan kulitnya dipotong-potong dengan gunting ketika di dunia, karena mereka melihat betapa besarnya pahala orang-orang yang tertimpa cobaan di dunia.”
Oleh karena itu, ketika sakit hendaknya kita bersabar dan berprasangka yang baik kepada Allah. Itu tandanya Allah sayang kepada kita, segera kembali kepada Allah dan introspeksi diri kita. Doa dan Harapan Setelah Dapat Musibah Bisa jadi ini adalah tanda cinta Allah kepada kita. Nabi bersabda, “Apabila Allah menginginkan kebaikan bagi seseorang hamba, maka Allah menyegerakan siksaan baginya di dunia.”
Demikian semoga bermanfaat.