Jalan Menuju Allah (Ath-Thariqu Ila Allah) hingga mencapai maqam yang tinggi di sisi Allah Ta`ala itu ada 3 cara:
1. Jalan yang yang ditempuh orang-orang pilihan (Thariqul Akhyar aw Arbabul Mu`amalat), ialah:
بكثرة الصوم، والصلاة، والزكاة، والحج، والجهاد، وتلاوة القرآن، وغيرها من الأعمال الظاهرة. وهي طريق الأخيار، فالواصلون بهذا الطريق في الزمان الطويل أقل من القليل.
“Yakni dengan memperbanyak puasa, shalat, zakat (atau sedekah), haji, jihad, membaca Al-Qur`an, dan lain sebagainya dari amal-amal lahiriyah, yang mana cara-cara ini merupakan metode yang ditempuh oleh orang-orang pilihan (yang sanggup melakukan), dan mereka yang sampai melalui metode ini pada waktu yang lama jauh lebih sedikit daripada yang sedikit (yakni prosentasinya sangat kecil sekali yang bisa lolos).”
2. Jalan yang ditempuh oleh orang-orang Abrar (senang berbuat kebaikan), aw Al-Mujahadat wa Ar-Riyadhat, ialah:
تبديل الأخلاق، وتزكية النفس، وتصفيه القلب، وتجلية الروح، والسعي فيما يتعلق بعمارة الباطن، وهي طريق الأبرار. فالواصلون يهذا الطريق أكثر من ذلك الفريق، ولكن وصول البوادر منهم من النوادر.
“Yakni dengan merubah akhlaq yang buruk kepada akhlaq yang baik, membersihkan jiwa (dari nafsu syahwat), memanifestasikan ruh (yakni menampakkan kemuliaan ruhaniyah dengan sifat-sifat terpuji), serta bersegera mengantisipasi hal-hal yang muncul dari dorongan-dorongan bathin, yang mana cara ini merupakan metode yang dipakai orang-orang Abrar, dan mereka yang sanggup memakai metode ini jauh lebih banyak, akan tetapi mereka yang sampai dengan cara ini sangat langka sekali.”
Salah satu contoh yang dilakukan oleh Husain Al-Hallaj (w. 309 H), dan Sayyidi Ibrahim Al-Khawwash (w. 291 H), yang mana Ibrahim Al-Khawwash pertama kali melatih diri untuk sampai kepada Allah Ta`ala ialah dengan jalan tawakkal, dan ia menguji ketawakkalannya ini selama 30 tahun. Kemana pun beliau pergi tidak pernah membawa bekal sama sekali, dan apabila lapar tidak sekalipun mulutnya meminta belas kasihan orang lain. Beliau ulama besar diera tabiut-tabiin, maha guru agung dalam hal mentarbiyah akhlaq lahir dan bathin yang berasal dari Baghdad-Irak, dan wafat di Ray Persia-Iran. Beliau adalah si pemilik syair Dawa`ul Qalbi, yang akhirnya pada masa sekarang terkenal dengan syair Tombo Ati Ono Limo.
3. Jalan yang dipakai kebanyakan orang yang ingin menuju Allah Ta`ala (Thariqus Sa`irina Ila Allah), orang-orang yang terbang melesat bersama Allah (Ath-Tha`irina Billah), yakni dengan dzikir-dzikir, dan ini merupakan metode yang dipakai orang-orang yang cerdik pandai (thariqus Syuththar), ahli mahabbah (cinta pada Allah dan Rasul-Nya), semisal dengan menghadiri majelis-majelis ilmu, dzikir, shalawat, dan jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang senang menempuh perjalanan jauh (dalam mencari ilmu), dan mereka yang sanggup melakukan metode ini di masa-masa awal banyak sekali, akan tetapi pada hasil akhir atau di tahap menjelang puncak hanya sedikit yang berhasil.
Danny Ma`shum, MA Bilingual Muslimat NU
Referensi:
(1). Najmuddin Kubra (w. 612 H), kitab: Risalah Ath-Thuruq Ila Allah Ta`ala, hal. 41-43, bab: Ath-Thariqu Ila Allah, cet. Maktabah Dar Ad-Daqqaq, 1436 H / 2015 M, tahqiq: Qasim Ash-Shawwaf.
Tentang biografi Husain Al-Hallaj dan Ibrahim Al-Khawwash lihat pada:
1. Husein Al-Hallaj. Fariduddin Al-`Aththar,kitab: Tadzkiratul Auliya`, hal. 827, Ibnu Khalikan, Wafat Al-A`yan, jilid 2, hal. 140, dan Ash-Shafadi, kitab: Al-Wafi Bi Al-Wafayat, jilid 13, hal. 46.
2. Ibrahim Al-Khawwash. As-Sulami, kitab: Thabaqat Ash-Shufiyyah, hal. 284, Fariduddin Al-`Aththar, kitab: Tadzkiratul Auliya`, hal. 515, dan Ash-Shafadi, kitab: Al-Wafi Bi Al-Wafayat, jilid 5, hal. 201.
Alhamdulillah, syukron. Artikel_artikel sangat bermanfaat dalam ma’rifat kepada Allah S. W. T. Kami Mhn. Restu dan do’a agar dapat istiqomah dalam kebenaran( ALHAQQO) smg kita selalu dalam lindungan ALLAH SWT. serta dalam rahmatNY. Aamiin.