Surat Yusuf disebut sebagai “cerita terbaik” (didalam al-Qur’an), karena hanya surat ini saja yang kisahnya diawali dengan mimpi dan berakhir dengan realitas dari sebuah mimpi. Seolah-olah (dalam surat Yusuf ini) Allah SWT hendak memberi kabar pada kita untuk tetap berpegang pada mimpi kita.
تكرر القميص في قصة يوسف ثلاث مرات : فكان سبباً للحزن ، ودليلاً للبراءة ، وبشارة فرح فما قد يحزنك يوماً قد يكون سُرورًا لك غَدًا.
“(Dalam surat Yusuf) Kata “Baju Gamis” diulangi dalam kisah Yusuf as sebanyak tiga kali: (Gamis) itu (awalnya) adalah penyebab kesedihan, kemudian menjadi bukti tidak bersalah (nya Yusuf as), dan kabar kebahagiaan. Maka apa saja yang mungkin membuatmu sedih suatu hari nanti terkadang akan menjadi kesenangan bagimu esok hari.”
حتى إبليس يرتدي ثياب النصح عندما قال لآدم ( هل أدُلّك على شجرة الخلدِ وَمُلك لا يَبلى ) فكن حذرًا حتى مع الناصحين.
“Bahkan iblis mengenakan pakaian nasehat ketika dia berkata kepada Adam as, “Apakah kamu mau aku tunjukkan kepadamu pohon keabadian (khuldi) dan kerajaan yang tidak akan pernah binasa”(QS. Thaha, 120). Maka tetaplah waspada, bahkan dengan ahli nasehat sekalipun.”
أرادوا قتل يوسف فلم يمت وتم بيعه ليكون عبدا فصار ملكاً ببساطة لاتحزن من مكر وتدابير البشر لأن إرادة الله فوق إرادة الجميع.
“Mereka (saudara-saudara Yusuf as) ingin membunuh Yusuf tetapi dia tidak mati, dan dia dijual agar menjadi budak, malah justru menjadi raja. Sederhananya, kamu jangan bersedih tentang penipuan dan tindakan-tindakan manusia terhadapmu karena kehendak Allah di atas kehendak semua manusia.”
لم يكن مشغولا عن يعقوب ولكنه كان يصنع من يوسف ملكاً لو علمت كيف يجبر الله القلوب مادخل اليأس قلوبكم.
“Tidak ada yang menggelisahkan hati Ya’qub as, hanya saja ia hendak mempertunjukkan (bagaimana proses) Yusuf as menjadi seorang raja. (Dari hikmah ini) Andaikan kamu mengerti bagaimana cara Allah memperbaiki hati (seorang hamba) maka keputus asaan tidak akan merasuk kedalam hatimu sekalian.”
أمّا القريب فقال : ” اقتلوا يوسف ” – وأمّا الغريب فقال : ” أكرمي مثواه ” إنّ الحب رزق ، وإنك لا تعرفَ في أي قلب رزقك.
“Akan halnya kerabat dekat (Yusuf as) itu berkata: “Bunuhlah Yusuf” – sedangkan orang asing (Qithmir Aziz) itu berkata: “Berikanlah tempat dan pelayanan yang baik (untuk Yusuf).” Fahamilah, cinta adalah karunia, dan kamu tidak akan tahu dalam hati siapa karuniamu berada.”