Doa yang Paling Baik Buat Anak itu Fatihah, Kang!

“Dungo sing paling apik nggo anak iku fatihah, kang. Fatihah iku futuh (pembuka).” Demikian pesan para kyai kami, dan tidak sekali dua kali saya mendengar dari lisan mulia beliau-beliau ini. Sekian lama saya berusaha memahami, angen-angen apa maksudnya, bukankah banyak pula doa-doa lain yang tersebar, baik dalam redaksi ayat-ayat Al-Qur’an maupun Al-Hadits, atau doa-doa dari ijazah yang beliau berikan, dan pada akhirnya saya baru faham, dan paling tidak sampai pada kesimpulan begini:

Fatihah, merupakan surat urutan pertama dalam susunan redaksi surat-surat Al-Qur’an, dan surat ini dinamakan “Ummul Qur’an, atau Ummul Kitab” yang merupakan induknya surat-surat Al-Qur’an, yang mana 7 ayat dari surat Al-Fatihah ini di syarah/diulas panjang lebar hingga 7 surat panjang, yakni mulai surat Al-Baqarah hingga At-Taubah, yang kemudian 7 surat panjang ini masing-masing diuraikan lebih spesifik dan detail mulai surat Yunus hingga An-Nas. Tentunya doa-doa yang termaktub pada tiap surat menjadi bagian dari konsep global surat Al-Fatihah. Sederhananya, surat Al-Fatihah adalah induk, dan Al-Baqarah hingga An-Nas adalah cabang. Demikian halnya Al-Hadits, ia merupakan bentuk lebih spesifiknya Al-Qur’an. Jumhur mufassir dan ulama ahli tahqiq sepakat akan hal ini.

Tiap-tiap ayat dari Al-Fatihah meliputi isyarat-isyarat makna, yakni:

  • Ayat pertama tentang nama yang Agung, yakni Allah Azza Wa Jalla.
  • Ayat kedua tentang pujian dan sanjungan.
  • Ayat ketiga tentang sifat-sifat terpuji.
  • Ayat keempat tentang kekuasaan atau kedudukan.
  • Ayat kelima tentang ubudiyah (ibadah).
  • Ayat keenam tentang petunjuk jalan yang lurus.
  • Ayat ketujuh tentang jalan keselamatan yang ditempuh oleh para Rasul, Nabi, dan orang-orang shalih.

Mayoritas para orang tua pertama kali memberi nama yang baik bagi anak-anaknya, dan dari nama itu tersimpan harapan-harapan agar anaknya kelak menjadi orang yang mulia, memiliki kedudukan, tetap menjalankan kewajiban ibadahnya, tidak tersesat jalan, dan mendapatkan kebahagiaan di dunia maupun di akhirat. Seiring berjalannya waktu, harapan-harapan ini kemudian diwujudkan dalam bentuk doa-doa dalam setiap harinya, sehingga disebutkanlah redaksi-redaksi doa itu dengan detail sebagai bentuk gambaran spesifik dari harapan-harapan yang mereka inginkan pada anak-anaknya nya.

الحمد لله الذى الهمنى على هذه

Danny Ma’shoum, Khadim Tahfidz Al-Qur’an Intensif

Bagikan artikel ini ke :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *