Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang disampaikan dan diturunkan kepada Rosululloh Muhammad SAW. Al-Qur’an bagi umat islam adalah kitab suci yang bukan hanya wajib dibaca, namun juga dipelajari, diterapkan, diamalkan, dan dijadikan petunjuk bagi kehidupan manusia. Al-Qur’an diturunkan bertujuan untuk menyempurnakan kitab umat terdahulu seperti Taurat, Zabur, dan Injil. Karena itu, Al-Qur’an menjadi sempurna sebagai sumber ajaran hidup manusia.
Al-Qur’an sebagai kitab suci dan pedoman hidup memiliki beberapa nama lain. Para ulama memberikan beberapa nama untuk Al-Qur’an. Penamaan itu sesuai pada keistimewaan dan tujuan diturunkannya Al-Qur’an. Adapun nama-nama yang dikenal antara lain seperti berikut.
1. Al Kitab
Al-Kitab berarti juga buku, nama ini terdapat dalam surah Al-Baqarah.
ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِلْمُتَّقِينَ
Kitab ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertaqwa (QS. Al-Baqarah : 2)
Dalam bahasa Arab, kata Kitab jika diberi tanwin di akhir yaitu Kitabun memberi makna yang sangat umum yakni sebuah kitab. Dan jika ditambah dengan adanya alif lam di awalnya sehingga menjadi Al Kitab maka makna telah berubah menjadi sesuatu yang khusus (kata dengan nama tertentu).
Allah menjadikan Alquran sebagai kitab dimana di dalamnya berisi hukum-hukum syariat. Nama ini juga diambil dari hadist Rasulullah yang setiap kali Alquran diturunkan, Rosul memrintahkan sekretarisnya untuk menulis sebagian Alquran tersebut.
2. Al Furqan
Al-Furqan memiliki arti pembeda benar salah, nama ini ada dalam QS Al-Furqan ayat 1
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqan kepada hanba-Nya agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (QS. Al-Furqan : 1)
Al-Furqan memiliki arti pembeda, sesuatu yang membedakan antara kebenaran dengan kebatilan. Dengan membaca dan mengamalkan Al-Qur’an manusia sudah sewajanya dapat membedakan mana yang Al Haq (yang baik) serta mana yang batil (yang buruk). Jika manusia telah belajar, membaca, dan memahami Al-Qur’an maka seseorang tersebut sudah seharusnya dapat membedakan mana yang benar dan mana yang salah.
Nama Al-Furqan juga digunakan Allah SWT sebagai nama hari dari perang Badar. Bahasa lain dari nama perang Badar dalam Al-Qur’an dikenal dengan redaksi yaumul furqan dalam Surah Al-Anfal ayat 41.
3. Adz-Dzikir
Adz-Dzikr artinya pemberi peringatan, hal ini bahkan secara tersirat juga disebutkan pada ayat.
إِنَّا نَحْنُ نَزَّلْنَا الذِّكْرَ وَإِنَّا لَهُ لَحَافِظُونَ
Sesungguhnya Kami-Lah yang menurunkan Adz-Dzikr dan sesungguhnya Kami benar-benar memeliharanya.(QS. Al-Hijr : 9)
Adz-Dzikir memiliki arti bahwa Al-Qur’an ingin memberikan pesan tidak langsung kepada manusia bahwa Alquran adalah sebuah peringatan dalam bentuk tuntunan. Manusia merupakan makhluk ciptaan Allah SWT dengan sifat lupa. Manusia bisa lupa dalam berbagai hal termasuk dalam hubungannya dengan Sang Pencipta, hubungan antara manusia dengan manusia pun bisa lupa dengan tuntutan-tuntutan yang sudah seharusnya dilakukan oleh manusia. Maka dari itu Al-Qur’an sebagai Adz-Dzikra memiliki arti bahwa sifat Al Qur’an yang akan selalu memberikan peringatan kepada umat manusia dari sifat lupa yang mungkin sudah mendarah daging pada manusia.
Oleh karena itu, orang-orang yang beriman senantiasa dituntun untuk menjadikan Al Qur’an sebagai pendamping. Selain membaca dan mengamalkan merupakan ibadah, Al Qur’an juga senantiasa memberikan peringatan kepada manusia mengenai tanggung jawanya. Ada tugas-tugas yang perlu diemban manusia di bumi, salah satu kaitannya dengan ini adalah menjaga bumi dari kehancuran alam dan kerusakan tangan manusia yang masif terjadi.
4. Al Mau’izhah
Al-Mau’izhah berarti pelajaran atau nasihat. Nama ini keluar dalam ayat
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُمْ مَوْعِظَةٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Hai manusia sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang ada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus : 57)
Al Mau’izhah memiliki arti sebagai pengajaran atau nasihat. Al-Qur’an sebagai Al Mau’izhah diturunkan sebagai untuk berbagai keperluan dan kegunaan bagi umat manusia. Umat manusia akan senantiasa membutuhkan pelajaran dan peringatan yang akan membawa manusia tersebut kembali pada tujuan penciptaan yang sesungguhnya.
5. Asy-Syifa’
Asy-Syifa yang berarti penyembuh.
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian. (QS. Al-Isra : 82)
Qur’an memang diturunkan oleh Allah kepada Rasulullah SAW untuk penyembuh dan penawar bagi umat manusia. Penawar dan penyembuh berkaitan dengan penyakit hati manusia. Untuk itu saat kita merasa mempunyai penyakit yang berkaitan dengan hati, misalnya saja iri, kecewa, sedih, dan sebagainya dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an. Membaca ayat suci Al-Qur’an Insya Allah dapat meringankan bahkan menghilangkan penyakit-penyakit tersebut. Jika Al-Qur’an yang benar-benar diamalkan akan membawa kedamaian dan ketenangan hati manusia.
6. Al-Hukmu
Al-Hukmu berarti juga hukum atau peraturan. Seperti kita ketahui sumber hukum Islam memang harus didasarkan pada Quran.
وَكَذَٰلِكَ أَنْزَلْنَاهُ حُكْمًا عَرَبِيًّا ۚ وَلَئِنِ اتَّبَعْتَ أَهْوَاءَهُمْ بَعْدَمَا جَاءَكَ مِنَ الْعِلْمِ مَا لَكَ مِنَ اللَّهِ مِنْ وَلِيٍّ وَلَا وَاقٍ
Dan demikianlah Kami telah menurunkan Al-Quran itu sebagai peraturan (yang benar) dalam Bahasa Arab. Dan seandainya kamu mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak ada pelindung dan pemelihara bagimu akan (siksa) Allah.(QS. Ar-Ra’d: 37)
7. Al-Hikmah
Kebijaksanaan merupakan arti dari Al-Hikmah yang juga nama lain dari Quran.
ذَٰلِكَ مِمَّا أَوْحَىٰ إِلَيْكَ رَبُّكَ مِنَ الْحِكْمَةِ ۗ وَلَا تَجْعَلْ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ فَتُلْقَىٰ فِي جَهَنَّمَ مَلُومًا مَدْحُورًا
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan Tuhanmu kepadamu. Janganlah kamu mengadakan Tuhan yang lain selain Allah yang (bisa) menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan (dari rahmat Allah). (QS. Al Isra’ : 39)
8. Al-Huda
Al-Huda bermakna petunjuk.
وَأَنَّا لَمَّا سَمِعْنَا الْهُدَىٰ آمَنَّا بِهِ ۖ فَمَنْ يُؤْمِنْ بِرَبِّهِ فَلَا يَخَافُ بَخْسًا وَلَا رَهَقًا
Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar petunjuk, kami beriman kepadanya (quran). Barang siapa beriman kepada Tuhannya, maka ia tidak takut akan pengurangan pahala dan tidak pula akan penambahan dosa serta kesalahan. (QS. Al-Jin : 13)
Al-Quran bagi umat islam merupakan sebuah petunjuk dan pedoman bagi kelangsungan hidup manusia dalam melakukan segala sesuatu. Al-Qur’an sebagai petunjuk telah dinyatakan oleh Allah SWT dalam firmannya. Al Hudaa sebagai nama lain dari Al-Qur’an dinilai sesuai dengan kriteria dan ciri-ciri dari kitab suci umat Islam tersebut.
9. At Tanzil
At-Tanzil memiliki arti ‘yang diturunkan’.
وَإِنَّهُ لَتَنْزِيلُ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Dan sesungguhnya (Al-Quran) ini benar-benar diturunkan oleh Tuhan semesta Alam. (QS. Asy Syu’araa’ : 192)
Nama ini sekaligus merupakan penegasan Alquran bukanlah buatan manusia dan juga bukan buatan Rasulullah SAW. Maka Al-Qur’an tidak boleh disamakan dan diperlakukan sebagaimana karya-karya manusia.
10. Ar-Rahmat
وَإِنَّهُ لَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ
Dan sesungguhnya Quran itu benar-benar menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. (QS. An-Naml : 77)
11. Ar-Ruh
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruuh (Quran) dengan perintah Kami.” (QS. Asy-Syura: 52)
Roh dalam hal ini berarti menghidupkan sesuatu. Selayaknya jasad manusia, tanpa adanya roh manusia akan mati, tidak berguna, dan busuk. Al-Qur’an dinilai sebagai roh untuk menghidupkan hati yang telah mati hingga dekat kepada sang Pencipta.
12. Al-Bayan
هَٰذَا بَيَانٌ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَمَوْعِظَةٌ لِلْمُتَّقِينَ
Ini adalah penerangan bagi seluruh manusia dan petunjuk serta pelajaran bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS. Ali Imran: 138)
Al-Bayaan artinya sebagai keterangan. Dalam hal ini Al-Qur’an sebagai Al Bayaan yaitu memberikan penjelasan dan keterangan kepada umat manusia perihal apa yang baik dan apa yang buruk bagi mereka. Penjelasan mengenai antara mana yang haq dan mana yang batil, mana yang benar dan mana yang palsu, mana yang lurus dan mana yang sesat.
13. Al-Kalam
وَإِنْ أَحَدٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَا يَعْلَمُونَ
Dan jika seorang diantara orang-orang musyrik itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, lalu antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Ddemikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui. (QS. At Taubah: 6)
Al Kalam mengandung arti bahwa isi awal hingga akhir yang ada di dalam Al Qur’an merupakan firman atau perkataan dari Allah SWT. Terkait penamaan ini, kalangan Ahlu Sunnah dan Muktazilah pernah berbeda pendapat untuk menamainya Kalamullah (perkataan Allah) ataukah hadist (baharu).
14. Al-Busyra
قُلْ نَزَّلَهُ رُوحُ الْقُدُسِ مِنْ رَبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِينَ آمَنُوا وَهُدًى وَبُشْرَىٰ لِلْمُسْلِمِينَ
Katakanlah! Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan (AlQuran) itu dari Tuhanmu dengan benar untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri (kepada Allah).” (QS. An Nahl: 102)
Al-Qur’an sebagai Al Busyraa (berita gembira) menjelaskan bahwa Al-Qur’an merupakan ktab yang di dalamnya kerap menceritakan berita gembira bagi manusia yang senantiasa beriman kepada Allah SWT dan menjalankan perintah-Nya serta menjauhi larangan-Nya, hidup sesuai dengan jalan dan aturan yang ada di dalam Al-Qur’an.
15. An-Nur
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَكُمْ بُرْهَانٌ مِنْ رَبِّكُمْ وَأَنْزَلْنَا إِلَيْكُمْ نُورًا مُبِينًا
“Hai manusia, sesungguhnyatelah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang.” (QS. AN Nisa: 174)
Selain menjadi petunjuk dan pedoma Al-Qur’an bagi umat islam juga menjadi cahaya bagi kehidupan yang akan menuntun manusia menuju cahaya kebenaran, menjauhkan dari kegelapan, kesesatan serta kejahilan ilmu. Dengan An Nuur, manusia akan senantiasa beriman dan mengabdi kepada Allah SWT serta terjauhkan dari kesempitan dunia dengan melihat keluasan dari akhirat.
16. Al-Basha’ir
هَٰذَا بَصَائِرُ لِلنَّاسِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِقَوْمٍ يُوقِنُونَ
Ini adalah pedoman bagi manusia, petunjuk, dan rahmat bagi kaum yang meyakini.” (QS. Al-Jatsiyah: 20)
17. Al Balagh
هَٰذَا بَلَاغٌ لِلنَّاسِ وَلِيُنْذَرُوا بِهِ
Dan ini adalah kabar yang sempurna bagi manusia dan supaya mereka diberi peringatan dengannya agar mereka mengetahui bahwa Dia adalah Tuhan Yang Maha Esa dan agar orang yang berakal mengambil pelajaran.”(QS. Ibrahim: 52)
18. Al-Qaul
وَلَقَدْ وَصَّلْنَا لَهُمُ الْقَوْلَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ
Dan sesungguhnya telah Kami turunkan berturut turut perkataan ini kepada mereka agar mendapat pelajaran.(QS. Al-Qashash: 51)