Bani Israel

Dalam Al-Qur’an banyak sekali bicara tentang umat Bani Israil, bahkan Israil juga menjadi nama salah satu surat di dalam Al-Qur’an, yaitu urutan ke-17, Surat Bani Israil. Memang nama lainnya disebut Surat Al-Isra’, karena ayat pertamanya bercerita tentang isra’-nya Nabi Muhammad SAW. Siapakah sebenarnya Israil itu sampai namanya jadi nama surat dalam Al-Quran?

Israil sebenarnya adalah nama salah seorang nabi, yaitu Nabi Ya’qub alaihissalam. Beliau merupakan putera dari Nabi Ishaq dan Nabi Ishaq adalah putera kedua dari Nabi Ibrahim alaihimussalam. Israil mempunyai 12 orang anak, salah satunya Nabi Yusuf alaihissalam, dimana surat yang ke ke-12 dari Al-Qur’an juga dinamakan Surat Yusuf.

Jadi sebenarnya Israil ini merupakan seorang nabi, anak dari nabi dan cucu dari nabi, bahkan ayah dari seorang nabi. Nanti keturunan Nabi Yusuf pun ada juga yang menjadi nabi, seperti Nabi Musa alaihissalam. Nah yang menarik, sekarang mereka para keturunan Bani Israil ini sepakat untuk mendirikan sebuah negara tersendiri yang mereka beri nama dengan nama kakek moyang mereka, Israel.

baca : Orang-orang Salaf dan Al-Qur’an

Ceritanya sangat panjang hingga perang berdarah-darah selama puluhan tahun, karena merek merebutkan lahan di tanah yang memang sejak dulu pun sudah menjadi rebutan hampir semua pemeluk agama. Harus diakui bahwa Israel akhirnya berhasil menahan semua serangan dari bangsa Arab dan mendudukkan hampir semuanya lawannya di meja perundingan.

Hari ini nyaris semua musuh Israel sudah mengakui keberadaan mereka, termasuk mantan musuh besarnya yaitu Mesir. Lewat perjanjian Camp David di tahun 1978, perang Arab Israel selama 30 tahun pun berakhir. Cairo dan Tel Aviv sama-sama membuka Kedutaan Besar masing-masing di ibukota bekas lawan perangnya.

Kalau sekarang masih ada ketegangan, itu tidak secara official perang antar dua negara. Yang bermain adalah milisi-milisi tertentu yang disponsori secara diam-diam dan terselubung oleh pihak tertentu dari berbagai penjuru dunia. Kalau pun ada negara yang kontra dengan Israel, itu hanya sebatas main ancam saja, tidak secara fisik menembakkan nuklir atau mengirim pasukan.

baca : Memahami Terjemahan Al-Qur’an

Nah, ternyata negara kita Indonesia sampai hari ini masih konsisten secara officially tidak mengakui adanya Israel sebagai sebuah negara. Selain kita ada negara tetangga Malaysia, Brunai Darussalam, Iran, dan Arab Saudi. Palestina tentu ikut juga. Semua memang negara berpenduduk mayoritas muslim. Yang aneh menurut saya dengan Venezuela dan Bolivia, yang ternyata mereka ikut-ikutan tidak mengakui Israel. Saya tidak tahu motivnya apa.

Selain 5 negara muslim di atas, hampir semua negara Arab atau berpenduduk mayoritas muslim justru mereka punya hubungan diplomatik dengan Israel, termasuk Mesir, Suriah, Irak, Yaman, Qatar, Emirat, Kuwait, Turki, Libanon, Jordan, Oman, Libya, Tunis, Aljazair, Maroko, India, Pakistan, Bangladesh, dan lainnya.

Yang lucu kita orang Indonesia, meski tidak mempunyai hubungan diplomatik, akan tetapi arus wisatawan kita ke Israel terus mengalir sepanjang tahun. Masuknya tidak lewat Mesir atau jalur Gaza, tapi lewat border di Jordan. Tidak memakai passport tapi pakai pass masuk khusus. Banyak travel yang menawarkan umroh plus Aqsha yang berada di dalam daerah yang diklaim sebagai Israel.

baca : Menyebut Allah dengan Kata ENGKAU atau NYA

Lalu banyak ulama berbeda pendapat tentang boleh tidaknya secara hukum, karena menurut sebagian kalangan dianggap seperti mengakui Israel. Namun ada hadits Nabi SAW yang amat mengajurkan kita ziarah ke tiga masjid, salah satunya Masjid Al-Aqsha.

Bagikan artikel ini ke :