Sebagai orang Islam, kita diperintahkan untuk menjaga keyakinan dengan tetap mengesakan Allah SWT. Karena itu kita diharamkan untuk melakukan segala bentuk perbuatan penyembahan kepada selain Allah. Perihal hormat bendera merah putih dan berdiri saat dinyanyikan lagu kebangsaan. Sebagian orang mengatakan hukumnya adalah haram karena mengandung unsur taโdhim (pengagungan), sedangkan taโdhim dalam Islam tidak boleh untuk makhluk, apalagi jika itu adalah benda mati. Menurut mereka juga, pengagungan semacam ini adalah kesyirikan, atau mengakibatkan terjadinya kesyirikan.
Mengenai hormat pada bendera merah putih atau simbol kenegaraan, sebenarnya hal tersebut tidak bisa dianggap sebagai bentuk penyembahan kepada makhluk-Nya. Karena penghormatan kepada bendera atau simbol kenegaraan lainnya merupakan bentuk ungkapan rasa cinta dan ungkapan semangat menjaga tanah air. Hormat terhadap bendera itu bukan karena zat bendera itu sendiri, tetapi lebih pada mengenang mereka yang berkorban untuk kedaulatan suatu tanah air. Jadi bentuk penghormatan kepada bendera sama sekali berbeda dengan penghormatan dalam arti penyembahan. Penghormatan bendera ini sama seperti dengan kita menghormati orang alim, orang saleh, orang tua, dan orang-orang yang ramah.
Dahulu Rasulullah SAW sendiri menggunakan panji-panji di sejumlah peperangan untuk membangkitkan semangat berjuang para sahabat. ย Panji sudah menjadi kebiasaan zaman dahulu dalam peperangan atau sudah menjadi hal yang umum dalam peperangan, ada satu pasukan yang dijadikan untuk menyerang pembawa bendera lawan sebagai sasaran dan menjatuhkannya sebelum menyerang yang lainnya. Hal ini bertujuan untuk meruntuhkan mental dan semangat lawan.
Ketika bendera atau panji masih tegak berdiri, maka menunjukkan kemenangan, kekuatan dan pertahanan yang masih kuat. Namun ketika panji atau bendera tersebut jatuh, maka itu menunjukkan kekalahan. Dalam waktu yang sama, pembawa panji atau bendera tersebut juga selalu berusaha untuk mempertahankannya agar tetap tegak berdiri, walaupun harus mengorbankan jiwa dan raganya. Ia melakukannya bukan demi bendera yang terbuat dari kain tersebut, akan tetapi karena simbol yang dikandung oleh kain yang menjadi bendera tersebut.
ุนู ุฃูุณ ุจู ู ุงูู ุฑุถู ุงููู ุนูู ูุงู ูุงู ุงููุจู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ุฃุฎุฐ ุงูุฑุงูุฉ ุฒูุฏ ูุฃุตูุจ ุซู ุฃุฎุฐูุง ุฌุนูุฑ ูุฃุตูุจ ุซู ุฃุฎุฐูุง ุนุจุฏ ุงููู ุจู ุฑูุงุญุฉ ูุฃุตูุจ ูุฅู ุนููู ุฑุณูู ุงููู ุตูู ุงููู ุนููู ูุณูู ูุชุฐุฑูุงู ุซู ุฃุฎุฐูุง ุฎุงูุฏ ุจู ุงููููุฏ ู ู ุบูุฑ ุฅู ุฑุฉ ููุชุญ ูู
Imam Bukhari meriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, ia berkata, Nabi SAW bersabda saat perang Muโtah, Panji perang dipegang oleh Zaid, lalu ia gugur. Panji perang kemudian diambil alih oleh Jaโfar bin Abi Thalib, ia pun kemudian gugur. Panji diraih oleh Abdullah bin Rawahah, ia pun gugur (sampai di sini kedua mata Rasulullah SAW berlinang air mata, kata Anas). Panji perang lalu diambil Khalid bin Walid dengan inisiatifnya. Ia maju menghantam pasukan musuh hingga mereka takluk di tangannya.
Bendera ini bukanlah perihal baru, bahkan sudah menjadi tradisi masyarakat Arab sebelum Islam. Tradisi bendera sebagai salah satu alat efektif untuk mengobarkan semangat masyarakat demi menjaga kedaulatan tanah air digunakan oleh Rasulullah SAW.
Al-Hakim di dalam al-Mustadrak meriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata, โKetika Rasulullah SAW duduk di dekat Asmaโ bin Umais, tiba-tiba beliau membalas salam, kemudian bersabda,
ููุง ุฃูุณูู ูุงุกูุ ููุฐูุง ุฌูุนูููุฑู ุจููู ุฃูุจูู ุทูุงููุจู ู ูุนู ุฌูุจูุฑูููู ููู ููููุงุฆูููู ููุฅูุณูุฑูุงููููู ุณููููู ููุง ุนูููููููุง ูุฑูุฏููู ุนูููููููู ู ุงูุณููููุงู ูุ ููููุฏู ุฃูุฎูุจูุฑูููู ุฃูููููู ูููููู ุงููู ูุดูุฑูููููู ููููู ู ููุฐูุง ููููุฐูุง -ููุจููู ู ูู ูุฑูููู ุนูููู ุฑูุณูููู ุงูููููู ุตููููู ุงูููููู ุนููููููู ููุขูููู ููุณููููู ู ุจูุซูููุงุซู ุฃููู ุฃูุฑูุจูุนู- ููููุงูู: ูููููุชู ุงููู ูุดูุฑูููููู ููุฃูุตูุจูุชู ููู ุฌูุณูุฏูู ู ููู ู ูููุงุฏููู ูู ุซูููุงุซูุง ููุณูุจูุนูููู ุจููููู ุฑูู ูููุฉู ููุทูุนูููุฉู ููุถูุฑูุจูุฉูุ ุซูู ูู ุฃูุฎูุฐูุชู ุงููููููุงุกู ุจูููุฏูู ุงููููู ูููู ููููุทูุนูุชูุ ุซูู ูู ุฃูุฎูุฐูุชู ุจูููุฏูู ุงููููุณูุฑูู ููููุทูุนูุชูุ ููุนููููุถูููู ุงูููููู ู ููู ููุฏูู ุฌูููุงุญููููู ุฃูุทููุฑู ุจูููู ูุง ู ูุนู ุฌูุจูุฑูููู ููู ููููุงุฆูููู ุฃูููุฒููู ู ููู ุงููุฌููููุฉู ุญูููุซู ุดูุฆูุชูุ ููุขูููู ู ููู ุซูู ูุงุฑูููุง ู ูุง ุดูุฆูุชู
โWahai Asmaโ, ini Jakfar bin Abi Thalib bersama Jibril, Mikail, dan Israfil mengucapkan salam kepada kita, maka jawablah salam mereka. Jakfar memberitahu saya, bahwa ia telah bertemu dengan orang-orang musyrik pada hari tertentu, lalu berkata, โSaya bertempur melawan orang-orang musyrik. Ada tujuh puluh luka di bagian depan tubuh saya, ada luka karena anak panah, tombak dan tebasan pedang. Kemudian saya mengambil bendera dengan tangan kanan saya.
Lalu tangan kanan saya putus ditebas musuh. Kemudian saya mengambilnya dengan tangan kiri, lalu ditebas lagi. Kemudian Allah menggantikan kedua tangan saya dengan dua sayap yang saya gunakan untuk terbang bersama Jibril dan Mikaโil. Di dalam surga, saya dapat singgah di manapun yang saya kehendaki, dan makan dari buah apa saja yang saya inginkan.โ Lalu Asmaโ berkata, โBerbahagialah Jakfar atas kebaikan yang diberikan oleh Allah kepadanya. Akan tetapi aku khawatir orang-orang tidak mempercayai hal ini. Pergilah Anda ke mimbar dan sampaikanlah hal ini kepada orang-orang.โ Lalu Rasulullah SAW. naik ke mimbar, lalu memuji Allah, kemudian bersabda,
ููุง ุฃููููููุง ุงููููุงุณูุ ุฅูููู ุฌูุนูููุฑูุง ู ูุนู ุฌูุจูุฑูููู ููู ููููุงุฆูููู ูููู ุฌูููุงุญูุงูู ุนููููุถููู ุงูููููู ู ููู ููุฏููููู ุณููููู ู ุนูููููู
โWahai orang-orang, sesungguhnya Jakfar bersama Jibril dan Mikaโil. Ia memiliki dua sayap yang dengannya Allah menggantikan dua tangannya yang terputus. Dan ia telah mengucapkan salam kepadaku.โ
Kemudian beliau memberitahu mereka tentang bagaimana kondisi Jakfar ketika menghadapi orang-orang musyrik. Setelah itu, orang-orang mengetahui hari saat Jakfar bertempur melawan musuh, sebagaimana yang diberitahukan oleh Rasulullah Shallalahu `alaihi wa รlihi wa Sallam. Oleh karena itu Jakfar dijuluki dengan ath-Thayyar (yang selalu terbang) di surga.โ
Hormat bendera merah putih dengan isyarat tangan dalam bentuk tertentu, atau berseru dengan kata-kata yang berisi doa untuk kejayaan Indonesia saat pengibaran bendera, baik berupa gerakan atau ucapan. Mengingat hal ini sudah biasa dilakukan orang-orang dan terulang-ulang, menjadikannya sebagai sebuah adat atau tradisi. โal-โaadah thabiโah ats-tsaaniyah (Kebiasaan adalah karakter yang kedua) pada diri seseorangโ.( Al-Mufradรขt fรฎ Gharรฎb Al-Qurโan, karya al-Ashfahani, hlm. 594, Cet. Darul Qalam)
Jika penghormatan bendera itu dipahami sebagai bentuk ungkapan cinta dan semangat menjaga tanah, maka tidak satu pun dalil yang secara spesifik mengharamkan praktik ini. Hukum asal bagi perkara di atas adalah dibolehkan, selama tidak ada dalil yang melarangnya. Allah Taโala berfirman,
ููููุฏู ููุตูููู ููููู ู ู ูุง ุญูุฑููู ู ุนูููููููู ู
โPadahal sesungguhnya Allah telah menjelaskan kepada kamu apa yang diharamkan-Nya atasmu.โ (Qs. Al-Anโam: 119).
Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Salman radhiyallahu `anhu bahwa Rasulullah saw. bersabda,
ุงููุญูููุงูู ู ูุง ุฃูุญูููู ุงูููููู ููู ููุชูุงุจูููุ ููุงููุญูุฑูุงู ู ู ูุง ุญูุฑููู ู ุงูููููู ููู ููุชูุงุจูููุ ููู ูุง ุณูููุชู ุนููููู ูููููู ู ูู ููุง ุนูููุง ุนููููู
โPerkara yang halal adalah yang Allah halalkan di dalam Kitab Suci-Nya, dan perkara yang haram adalah yang Dia haramkan di dalam Kitab Suci-Nya. Sedangkan sesuatu yang Dia diamkan adalah termasuk yang Dia maafkan.โ
Kemudian hormat bendera merah putih merupaka bentuk kecintaan kepada tanah air. Para Ulama juga hampir sepakat bahwa kecintaan kepada tanah air inilah yang menjadi spirit di dalamnya. Oleh karena itu, praktik-praktik tersebut menjadi cara yang sudah umum untuk mengekspresikan rasa cinta, keberpihakan, dan pembelaan kepada tanah air.
Dalam kaidah Islam telah ditetapkan bahwa hukum sarana sesuai dengan hukum tujuannya. Apabila di dalam syariat Islam cinta tanah air termasuk perkara yang diharuskan, sebagaimana ulama menetapkan dalam sejumlah dalil, maka sarana untuk merealisasikannya juga disyariatkan dan diharuskan. Keharusan ini lebih ditekankan lagi apabila sikap tidak mau berdiri saat pengibaran bendera. Dalam pandangan orang-orang menjadi tanda atau indikasi bagi tidak adanya penghormatan dari pelakunya. Ini terkait dengan hormat bendera atau berdiri saat pengibarannya.
Dalam konteks ini, penghormatan bendera merah putih ketika upacara tidak ada masalah dari segi hukum agama. Bendera merah putih sebagai simbol kenegaraan sudah sepatutnya dihargai oleh warga negara Indonesia. Sama halnya dengan warga negara lain, mereka harus menghormati simbol-simbol kenegaraan yang berlaku di daerahnya masing-masing. Penghormatan untuk tanah air ini sama nilainya dengan penghormatan terhadap orang tua karena setiap kita berhutang budi kepada orang tua dan tanah air. Anugerah keduanya patut disyukuri.
Untuk Itu cintai dan jagalah tanah air yang kedaulatannya telah diperjuangkan para pahlawan terdahulu dari tangan penjajah. Syukuri suasana kemerdekaan ini. Hormati simbol-simbol negara termasuk bendera merah putih. Doakanlah para pemimpin bangsa ini agar bekerja dengan baik.